Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro tak menampik negara akan menerima tawaran utang US$ 14,6 miliar dari Asian Development Bank dan World Bank. Menurut dia, tawaran tersebut sangat menggiurkan dengan syarat yang ringan.
"Bunga ringan dengan syarat yang ringan pula," kata Bambang di Jakarta, Senin, 7 September 2015. Bunga dan syaratnya ringan karena dipatok 3 persen dengan agunan lebih dari 20 tahun.
Pun saat ini, ujar Bambang, lembaga pinjaman tersebut tak lagi mengintervensi penggunaan dana pinjaman. Begitu juga dengan kebebasan negara menggunakan kontraktor dalam negeri.
"Jadi tanpa embel-embel macam-macam lagi. Sekarang bergantung pada kemampuan kita menggunakan pinjaman tersebut," tutur Bambang.
Bekas Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini mengatakan akan menggunakan dana tersebut untuk pembangunan infrastruktur produktif. Sebab, uang negara hanya dapat dialokasikan Rp 2.000 triliun dari perencanaan pembangunan lima tahun ke depan sebesar Rp 5.000 triliun. (tempo)
"Bunga ringan dengan syarat yang ringan pula," kata Bambang di Jakarta, Senin, 7 September 2015. Bunga dan syaratnya ringan karena dipatok 3 persen dengan agunan lebih dari 20 tahun.
Pun saat ini, ujar Bambang, lembaga pinjaman tersebut tak lagi mengintervensi penggunaan dana pinjaman. Begitu juga dengan kebebasan negara menggunakan kontraktor dalam negeri.
"Jadi tanpa embel-embel macam-macam lagi. Sekarang bergantung pada kemampuan kita menggunakan pinjaman tersebut," tutur Bambang.
Bekas Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini mengatakan akan menggunakan dana tersebut untuk pembangunan infrastruktur produktif. Sebab, uang negara hanya dapat dialokasikan Rp 2.000 triliun dari perencanaan pembangunan lima tahun ke depan sebesar Rp 5.000 triliun. (tempo)
0 comments:
Post a Comment