Pengasuh Pondok Pesantren Anshorullah, Ustadz Fauzan Al-Anshari angkat bicara atas fitnah di berbagai media mainstream, terkait Desti Anggraini, mahasiswi Universitas Sriwijaya (UNSRI), Palembang yang meninggalkan rumah dan memutuskan memakai hijab serta menjadi santri penghafal Al-Qur’an.
Desti Anggraini dalam pengakuannya menegaskan bahwa dirinya pergi pada tanggal 6 Agustus 2015 untuk menimba ilmu di Pondok Pesantren (PONPES) Anshorullah.
Bukan tanpa alasan, semenjak memutuskan memakai cadar Desti mengalami banyak penentangan dari keluarganya. Bahkan kampus yang dikenal sebagai tempat para akademisi intelektual seperti UNSRI ikut melarang Desti untuk beribadah, menjalankan perintah agama yakni mengenakan niqab atau cadar.
(Baca: Subhanallah, Ini Pengakuan Haru Desti Anggraini yang Dituduh Gabung ISIS)
Hal itulah yang mendorong Desti Anggraini untuk memilih mempertahakankan kehormatannya sebagai muslimah taat dan menyelamatkan iman, sehingga berhijrah ke pesantren Anshorullah.
“Waktu itu ada ukhti dari Palembang, katanya dia mau pakai cadar tapi dilarang oleh kampusnya, sama orang tuanya juga dilarang. Nah, dia memilih untuk bercadar, lalu untuk menyelamatkan kehormatannya dia minta tempat, lalu dia bilang gimana kalau saya ke (pesantren) Anshorullah, saya bilang Anshorullah terbuka, kita siap menampung yang penting tidak maksiat,” kata Ustadz Fauzan Al-Anshari kepada Panjimas.com, di Jakarta, Jum’at (21/8/2015).
Ustadz Fauzan mengaku tak pernah mengundang atau menawarkan diri untuk menampung Desti. Di sisi lain ia juga tak bisa mengusir Desti, lantaran ia memiliki niat baik untuk mendalami ilmu agama.
“Dia datang kurang lebih seminggu yang lalu ketika saya berada di Jakarta, si Desti ini datang berdua dengan temannya dari UNSRI,” ujarnya.
Menurut Ustadz Fauzan, sikap Desti sudah sesuai adab-adab dalam syariat Islam, sebab menurut pengakuannya, ia telah meminta izin kepada orang tua dan pergi tidak sendiri, melainkan diantar oleh ayah tirinya dan bersama mahramnya ke pesantren Anshorullah.
“Kalau Desti ini sudah benar, dia sudah minta izin sama orang tuanya, kemudian ke Ciamis bersama mahram,” ujarnya.
Namun demikian, Ustadz Fauzan menyayangkan sikap orang tua Desti, bukannya menyelesaikan masalah ini baik-baik, tetapi malah melapor ke Polda Sumsel dengan berbagai tuduhan dan ke media massa sehingga merebaknya fitnah terhadap dirinya, dimana dalam pemeberitaan media mainstream Ustadz Fauzan dituduh merekrut Desti Anggraini untuk bergabung dengan ISIS. [AW/panjimas]
Desti Anggraini dalam pengakuannya menegaskan bahwa dirinya pergi pada tanggal 6 Agustus 2015 untuk menimba ilmu di Pondok Pesantren (PONPES) Anshorullah.
Bukan tanpa alasan, semenjak memutuskan memakai cadar Desti mengalami banyak penentangan dari keluarganya. Bahkan kampus yang dikenal sebagai tempat para akademisi intelektual seperti UNSRI ikut melarang Desti untuk beribadah, menjalankan perintah agama yakni mengenakan niqab atau cadar.
(Baca: Subhanallah, Ini Pengakuan Haru Desti Anggraini yang Dituduh Gabung ISIS)
Hal itulah yang mendorong Desti Anggraini untuk memilih mempertahakankan kehormatannya sebagai muslimah taat dan menyelamatkan iman, sehingga berhijrah ke pesantren Anshorullah.
“Waktu itu ada ukhti dari Palembang, katanya dia mau pakai cadar tapi dilarang oleh kampusnya, sama orang tuanya juga dilarang. Nah, dia memilih untuk bercadar, lalu untuk menyelamatkan kehormatannya dia minta tempat, lalu dia bilang gimana kalau saya ke (pesantren) Anshorullah, saya bilang Anshorullah terbuka, kita siap menampung yang penting tidak maksiat,” kata Ustadz Fauzan Al-Anshari kepada Panjimas.com, di Jakarta, Jum’at (21/8/2015).
Ustadz Fauzan mengaku tak pernah mengundang atau menawarkan diri untuk menampung Desti. Di sisi lain ia juga tak bisa mengusir Desti, lantaran ia memiliki niat baik untuk mendalami ilmu agama.
“Dia datang kurang lebih seminggu yang lalu ketika saya berada di Jakarta, si Desti ini datang berdua dengan temannya dari UNSRI,” ujarnya.
Menurut Ustadz Fauzan, sikap Desti sudah sesuai adab-adab dalam syariat Islam, sebab menurut pengakuannya, ia telah meminta izin kepada orang tua dan pergi tidak sendiri, melainkan diantar oleh ayah tirinya dan bersama mahramnya ke pesantren Anshorullah.
“Kalau Desti ini sudah benar, dia sudah minta izin sama orang tuanya, kemudian ke Ciamis bersama mahram,” ujarnya.
Namun demikian, Ustadz Fauzan menyayangkan sikap orang tua Desti, bukannya menyelesaikan masalah ini baik-baik, tetapi malah melapor ke Polda Sumsel dengan berbagai tuduhan dan ke media massa sehingga merebaknya fitnah terhadap dirinya, dimana dalam pemeberitaan media mainstream Ustadz Fauzan dituduh merekrut Desti Anggraini untuk bergabung dengan ISIS. [AW/panjimas]
0 comments:
Post a Comment