TUYUL merupakan salah satu yang paling ditakuti oleh manusia. Namun, ada juga yang malah memeliharanya. Menurut kebanyakan orang, tuyul membantu manusia untuk mencari kekayaan. Dengan bantuan tuyullah, manusia bisa menjadi kaya secara cepat.
Tuyul adalah salah satu penemuan azazil putra iblis yang di ambil dari darah haram janin manusia (aborsi). Dengan memanfaatkan penjelasan Allah SWT dalam Kitab Suci Al-Qur’an tentang proses regenerasi manusia, yaitu dari sperma, kemudian segumpal darah, segumpal daging dan seterusnya hingga sempurna dengan otak dan lain-lainnya.
Selama seribu tiga ratus tujuh puluh tahun azazil putra iblis mengamati darah yang gagal menjadi tubuh manusia sempurna. Hal itu disebabkan karena hal yang tidak wajar (aborsi). Dari segumpal darah tersebut dapat berkembang menjadi organ-organ vital manusia, dengan darah atau segumpal daging yang di paksa keluar dari rahim itulah azazil membuat satu trobosan baru di generasi berikutnya. Namun ada kendala yang di temui, bahwa makhluk baru tersebut sangatlah lemah tanpa bantuan manusia. Hingga akhirnya azazil mencari manusia yang putus asa sebagai charger makhluk baru tersebut. Pada intinya tuyul ini harus diarahkan dan disusui atau diberi makan layaknya manusia. Akan tetapi harus dari hasil dan barang haram. Perkembangan makhluk ini sangatlah terbatas, oleh karena hal yang tak jelas tuyul sangatlah sulit dan sering kali gagal beregenerasi.
Seperti layaknya jin, sosok yang disebut tuyul juga bisa memindahkan barang. Hanya saja, antara satu jin dengan jin lainnya berbeda kemampuannya, sebagaimana layaknya manusia. Ada jin yang bisa memindahkan barang berat, sebagaimana ada manusia yang bisa angkat berat. Jin juga bisa mencuri sebagaimana manusia bisa mencuri.
Kasus orang yang merawat tuyul juga pernah terjadi di masa silam. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah menyebutkan tentang al-Hallaj yaitu tokoh sufi yang mengaku telah menyatu dengan tuhannya.
Al-Hallaj memiliki atribut khusus, terkadang setan membantunya. Suatu ketika, dia bersama pengikutnya di bukit Abu Qubais, kemudian pengikutnya minta manisan. Kemudian al-Hallaj pergi ke tempat tertentu yang tidak jauh dari markasnya. Lalu dia kembali dengan membawa sepiring manisan. Masyarakat pun mencari tahu kejadian sejatinya. Ternyata sepiring makanan itu berasal dari toko manisan di Yaman, yang dibawa oleh setan ke tempat itu. [rika/islampos/blogasyifanuralif/kaskus]
Tuyul adalah salah satu penemuan azazil putra iblis yang di ambil dari darah haram janin manusia (aborsi). Dengan memanfaatkan penjelasan Allah SWT dalam Kitab Suci Al-Qur’an tentang proses regenerasi manusia, yaitu dari sperma, kemudian segumpal darah, segumpal daging dan seterusnya hingga sempurna dengan otak dan lain-lainnya.
Selama seribu tiga ratus tujuh puluh tahun azazil putra iblis mengamati darah yang gagal menjadi tubuh manusia sempurna. Hal itu disebabkan karena hal yang tidak wajar (aborsi). Dari segumpal darah tersebut dapat berkembang menjadi organ-organ vital manusia, dengan darah atau segumpal daging yang di paksa keluar dari rahim itulah azazil membuat satu trobosan baru di generasi berikutnya. Namun ada kendala yang di temui, bahwa makhluk baru tersebut sangatlah lemah tanpa bantuan manusia. Hingga akhirnya azazil mencari manusia yang putus asa sebagai charger makhluk baru tersebut. Pada intinya tuyul ini harus diarahkan dan disusui atau diberi makan layaknya manusia. Akan tetapi harus dari hasil dan barang haram. Perkembangan makhluk ini sangatlah terbatas, oleh karena hal yang tak jelas tuyul sangatlah sulit dan sering kali gagal beregenerasi.
Seperti layaknya jin, sosok yang disebut tuyul juga bisa memindahkan barang. Hanya saja, antara satu jin dengan jin lainnya berbeda kemampuannya, sebagaimana layaknya manusia. Ada jin yang bisa memindahkan barang berat, sebagaimana ada manusia yang bisa angkat berat. Jin juga bisa mencuri sebagaimana manusia bisa mencuri.
Kasus orang yang merawat tuyul juga pernah terjadi di masa silam. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah menyebutkan tentang al-Hallaj yaitu tokoh sufi yang mengaku telah menyatu dengan tuhannya.
Al-Hallaj memiliki atribut khusus, terkadang setan membantunya. Suatu ketika, dia bersama pengikutnya di bukit Abu Qubais, kemudian pengikutnya minta manisan. Kemudian al-Hallaj pergi ke tempat tertentu yang tidak jauh dari markasnya. Lalu dia kembali dengan membawa sepiring manisan. Masyarakat pun mencari tahu kejadian sejatinya. Ternyata sepiring makanan itu berasal dari toko manisan di Yaman, yang dibawa oleh setan ke tempat itu. [rika/islampos/blogasyifanuralif/kaskus]
0 comments:
Post a Comment