Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Syafii Maarif menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlihat lebih mandiri dalam melakukan perombakan kabinet. Hal ini dinilainya membawa harapan baru bagi kinerja kabinet kerja sekarang.
"Belum terlalu ideal, tapi sudah ada geliat untuk lebih mandiri," ujar Syafii di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/8/2015).
Syafii mengatakan, dalam memutuskan perombakan kabinet, Jokowi memang tidak bisa lepas dari pihak lain, terutama partai koalisi. Pasalnya, Jokowi
bukanlah tokoh partai dan masih menilai orang-orang yang ada di sekitarnya.
Namun setidaknya, Syafii melihat Jokowi mulai mengurangi pengaruh orang-orang di sekitarnya dalam mengambil keputusan.
"Ada kemajuan saya liat, ada kemandirian, itu yang saya senang. Dalam menentukan posisi kabinet, belum 100 persen, mungkin 60-70 persen," ucap pria yang akrab disapa Buya tersebut.
Presiden Jokowi sudah melantik lima menteri dan pejabat setingkat menteri dalam Kabinet Kerja, Rabu (12/8/2015). Kelima menteri yang dilantik itu adalah Luhut Binsar Pandjaitan yang dilantik sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. Luhut akan merangkap jabatan sebagai Kepala Staf Kepresidenan, yang ia jabat sebelumnya.
Ekonom Rizal Ramli dilantik sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman. Rizal menggantikan posisi Indroyono Soesilo.
Selanjutnya, Thomas Trikasih Lembong dilantik sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Rachmat Gobel. Sementara itu, Sofjan Djalil, yang sebelumnya menjabat Menko Perekonomian, dilantik sebagai Kepala Bappenas untuk menggantikan Andrinof Chaniago.
Adapun mantan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution dilantik sebagai Menko Perekonomian. Kemudian, Pramono Anung, politisi PDI-P, dilantik menjadi Sekretaris Kabinet. Pramono menggantikan posisi Andi Widjajanto. (tribun)
"Belum terlalu ideal, tapi sudah ada geliat untuk lebih mandiri," ujar Syafii di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/8/2015).
Syafii mengatakan, dalam memutuskan perombakan kabinet, Jokowi memang tidak bisa lepas dari pihak lain, terutama partai koalisi. Pasalnya, Jokowi
bukanlah tokoh partai dan masih menilai orang-orang yang ada di sekitarnya.
Namun setidaknya, Syafii melihat Jokowi mulai mengurangi pengaruh orang-orang di sekitarnya dalam mengambil keputusan.
"Ada kemajuan saya liat, ada kemandirian, itu yang saya senang. Dalam menentukan posisi kabinet, belum 100 persen, mungkin 60-70 persen," ucap pria yang akrab disapa Buya tersebut.
Presiden Jokowi sudah melantik lima menteri dan pejabat setingkat menteri dalam Kabinet Kerja, Rabu (12/8/2015). Kelima menteri yang dilantik itu adalah Luhut Binsar Pandjaitan yang dilantik sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. Luhut akan merangkap jabatan sebagai Kepala Staf Kepresidenan, yang ia jabat sebelumnya.
Ekonom Rizal Ramli dilantik sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman. Rizal menggantikan posisi Indroyono Soesilo.
Selanjutnya, Thomas Trikasih Lembong dilantik sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Rachmat Gobel. Sementara itu, Sofjan Djalil, yang sebelumnya menjabat Menko Perekonomian, dilantik sebagai Kepala Bappenas untuk menggantikan Andrinof Chaniago.
Adapun mantan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution dilantik sebagai Menko Perekonomian. Kemudian, Pramono Anung, politisi PDI-P, dilantik menjadi Sekretaris Kabinet. Pramono menggantikan posisi Andi Widjajanto. (tribun)
0 comments:
Post a Comment