PENIKMAT kuliner di kawasan Tulangan, Sidoarjo, tentu tak asing dengan nasi sambel tempe Wak Ti. Berdiri medio 1970-an, kini nasi sambel tempe Wak Ti ditangani Yu Ngats, tak lain anak mendiang Wak Ti.
Uniknya, meski Wak Ti tiada, nasi sambel tempe racikan Yu Ngats ini ternyata tak meninggalkan citarasa asli khas Wak Ti.
Di warung yang buka setiap hari dari pukul 05.00 hingga 07.30 WIB menjadikan penikmatnya harus ekstrasabar bisa menyantap nasi tempe sambel.
Bayangkan, jauh sebelum warung buka, antrean sudah mengular menunggu jam buka warung.
Dalam sehari warung Wak Ti menghabiskan 15 kg beras dan sekitar 500 potong tempe. Sekilas, tak ada yang istimewa dengan kuliner warung Wak Ti. Benarkah? Ternyata, rahasia sukses kuliner Wak Ti terletak pada sambal olahannya.
Namanya juga sambel tempe, jadi tempe diulek jadi satu dengan aneka bumbu sambal. Hanya disandingkan dengan nasi putih punel hangat, pertemuan dengan sambel tempe benar-benar tak tertandingi.
Nilai plus lain yang ditawarkan di warung Wak Ti ini adalah masih digunakan kayu bakar untuk memasaknya. Plus, daun pisang jadi alas makannya.
Satu lagi rahasia kenikmatan tempe khas Wak Ti adalah bahan kedelai dicampur dengan daun singkong. Dan, tempe ini hanya ada di warung nasi Wak Ti.
Tempe kedelai plus daun singkong ini ternyata buatan Huda dari Dusun Ogal Agil, Desa Durung Banjar, Candi, Sidoarjo, yang memasok tempe di warung nasi Wak Ti.
Sama dengan warung Wak Ti yang kini dikelola generasi kedua, tempe singkong racikan Huda ini juga ditangani generasi kedua warisan dari ayahnya, Pak Pan.
Tak heran, pertemuan dua generasi nasi sambel tempe Wak Ti dan tempe singkong Huda, menjadi duet maut yang selalu dinanti-nanti pelanggannya sebagai obat kangen kampung halaman. Tak heran, bila H Anwar, warga
Rungkut Surabaya ini setiap minggu rutin sambang ke Warung Wak Ti, menyantap nasi sambel tempe.
Apalagi, harga seporsi nasi tempe sambel Wak Ti benar-benar harga rakyat, hanya Rp 6.000 saja. Jangan lupa, wedang tape, yang juga minuman andalan warung ini. (*)
Oleh : M FATKHUL UDIN
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
m.fatkhuludin@gmail.com
0 comments:
Post a Comment