Pejabat kontraterorisme Amerika Serikat meminta bantuan kepada Toyota untuk mencari tahu bagaimana ISIS bisa memiliki banyak mobil bak terbuka dan SUV pabrikan otomotif terbesar kedua di dunia itu. Kendaraan Toyota dianggap kerap tampil dalam video ISIS.
Menjawab permintaan itu, Toyota mengaku, tidak tahu persis bagaimana ISIS bisa memperoleh kendaraan buatan mereka.
"Kami menjelaskan kepada Menteri Perbendaharaan tentang jalur distribusi Toyota di Timur Tengah dan prosedur Toyota untuk menjaga integritas rantai suplai," ujar Ed Lewis, direktur Komunikasi dan Kebijakan Publik Toyota yang berbasis di Washington, seperti dikutip ABC News dalam laporannya, Rabu (7/10).
Lewis mengatakan, Toyota memiliki kebijakan ketat untuk tidak menjual produk ke kelompok yang memodifikasi mobil menjadi kendaraan militer. Namun, ia mengaku sulit bagi perusahaan untuk melacak kendaraan yang dicuri atau telah dijual kembali.
Dalam kampanye militer ISIS di Irak, Suriah, dan Libya, tampak para pemberontak menaiki kendaraan merek Toyota. Seperti Toyota bak terbuka Hilux yang memiliki kesamaan model dengan Toyota Tacoma serta Land Cruisers.
Duta Besar Irak untuk AS juga bertanya-tanya bagaimana ISIS bisa mendapat ratusan kendaraan itu. Toyota mengatakan, banyak kendaraan yang dipakai ISIS dalam berbagai video bukan model terbaru.
Beragam spekulasi muncul, termasuk ISIS telah mencuri kendaraan bantuan milik AS. Pada 2014 laporan dari Public Radio Internasional menyebut, Kementerian Luar Negeri AS mengirimkan 43 truk Toyota ke oposisi Suriah.
Adapun sejumlah laporan terbaru menyebut, lebih dari 800 kendaraan bak terbuka telah hilang di Sydney antara 2014 dan 2015. Spekulasi menyebut kendaraan itu diekspor ke ISIS. Juru bicara militer Irak Brigadir Jenderal Saad Maan mencurigai ada pemasok dari luar yang menyelundupkan kendaraan itu ke negaranya. (ROL)
Menjawab permintaan itu, Toyota mengaku, tidak tahu persis bagaimana ISIS bisa memperoleh kendaraan buatan mereka.
"Kami menjelaskan kepada Menteri Perbendaharaan tentang jalur distribusi Toyota di Timur Tengah dan prosedur Toyota untuk menjaga integritas rantai suplai," ujar Ed Lewis, direktur Komunikasi dan Kebijakan Publik Toyota yang berbasis di Washington, seperti dikutip ABC News dalam laporannya, Rabu (7/10).
Lewis mengatakan, Toyota memiliki kebijakan ketat untuk tidak menjual produk ke kelompok yang memodifikasi mobil menjadi kendaraan militer. Namun, ia mengaku sulit bagi perusahaan untuk melacak kendaraan yang dicuri atau telah dijual kembali.
Dalam kampanye militer ISIS di Irak, Suriah, dan Libya, tampak para pemberontak menaiki kendaraan merek Toyota. Seperti Toyota bak terbuka Hilux yang memiliki kesamaan model dengan Toyota Tacoma serta Land Cruisers.
Duta Besar Irak untuk AS juga bertanya-tanya bagaimana ISIS bisa mendapat ratusan kendaraan itu. Toyota mengatakan, banyak kendaraan yang dipakai ISIS dalam berbagai video bukan model terbaru.
Beragam spekulasi muncul, termasuk ISIS telah mencuri kendaraan bantuan milik AS. Pada 2014 laporan dari Public Radio Internasional menyebut, Kementerian Luar Negeri AS mengirimkan 43 truk Toyota ke oposisi Suriah.
Adapun sejumlah laporan terbaru menyebut, lebih dari 800 kendaraan bak terbuka telah hilang di Sydney antara 2014 dan 2015. Spekulasi menyebut kendaraan itu diekspor ke ISIS. Juru bicara militer Irak Brigadir Jenderal Saad Maan mencurigai ada pemasok dari luar yang menyelundupkan kendaraan itu ke negaranya. (ROL)
0 comments:
Post a Comment