Presiden Turki memperingatkan Israel kalau mereka telah bermain api dengan terlibat dalam kekerasan dan kerusuhan di Masjid Al Aqsa. Dalam sebuah wawancara, Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan mengatakan perjuangan atas Masjid Al Aqsa bukan hanya milik umat Muslim, melainkan juga orang-orang Kristen.
"Jadi Israel harus memahami bahwa apa yang dilakukannya adalah kejahatan yang berkaitan dengan hak asasi manusia, yang diperparah oleh ratusan kejahatan yang telah dilakukan terhadap rakyat Palestina," kata pemimpin Turki tersebut seperti dilansir the Jerusalem Post, Sabtu (3/10).
Tentara dan polisi Israel telah terlibat bentrok dengan warga Palestina di Masjid Al Aqsa dalam beberapa pekan terakhir. Pemerintah Turki merasa para tentara dan polisi Israel sengaja menghasut pemuda Palestina untuk menimbulkan masalah di Al Aqsa.
"Apa yang terjadi di Masjid Al Aqsa adalah kejahatan terhadap seluruh dunia Islam," kata Erdogan.
Menurut Erdogan, kondisi itu tidak sekadar masalah Palestina, jadi, Israel perlu melakukan pendekan yang berbeda. Erdogan menilai Israel yang telah bermain api, akan membayarnya dengan cara dan tempat yang berbeda lantaran ambang kesabaran orang memiliki batasan.
Erdogan juga mengaku sudah melakukan pembahasan dengan Raja Yordania dan Qatar. "Kita semua sepakat bahwa kita perlu melakukan apa yang mungkin dilakukan tentang masalah ini," pungkas Erdogan. (ROL)
"Jadi Israel harus memahami bahwa apa yang dilakukannya adalah kejahatan yang berkaitan dengan hak asasi manusia, yang diperparah oleh ratusan kejahatan yang telah dilakukan terhadap rakyat Palestina," kata pemimpin Turki tersebut seperti dilansir the Jerusalem Post, Sabtu (3/10).
Tentara dan polisi Israel telah terlibat bentrok dengan warga Palestina di Masjid Al Aqsa dalam beberapa pekan terakhir. Pemerintah Turki merasa para tentara dan polisi Israel sengaja menghasut pemuda Palestina untuk menimbulkan masalah di Al Aqsa.
"Apa yang terjadi di Masjid Al Aqsa adalah kejahatan terhadap seluruh dunia Islam," kata Erdogan.
Menurut Erdogan, kondisi itu tidak sekadar masalah Palestina, jadi, Israel perlu melakukan pendekan yang berbeda. Erdogan menilai Israel yang telah bermain api, akan membayarnya dengan cara dan tempat yang berbeda lantaran ambang kesabaran orang memiliki batasan.
Erdogan juga mengaku sudah melakukan pembahasan dengan Raja Yordania dan Qatar. "Kita semua sepakat bahwa kita perlu melakukan apa yang mungkin dilakukan tentang masalah ini," pungkas Erdogan. (ROL)
0 comments:
Post a Comment