Menteri Kebudayaan sementara Turki Yalcin Topcu mengungkapkan keinginannya terhadap masa depan Masjid Hagia Sophia. Ia ingin supaya Masjid bersejarah itu kembali dibuka untuk beribadah umat Muslim.
Saat ini ibadah shalat dilarang di Masjid Hagia Sophia karena alasan lokasi bersejarah yang harus dijaga. Namun Topcu menyampaikan keinginannya supaya umat Muslim bisa shalat di Masjid Hagia Sophia.
”Membuka Masjid Hagia Sophia untuk shalat (bagi Muslim) adalah cita-cita pribadi, ambisi, dan tujuan saya,” ujarnya seperti dilansir dari Hurriyet Daily News.
Meski berniat membukanya kembali, Topcu mengakui sejumlah kendala masih berusaha ia tangani. Menurut dia, masih banyak perdebatan tentang realisasi ambisinya itu. ”Masih ada sejumlah debat terhadap status hukumnya, tapi persoalannya lebih bersifat politik,” katanya.
Hagia Sophia yang terletak di Istambul saat ini merupakan museum. Sebelumnya, Hagia Sophia adalah katedral di era kerjaan Roma hingga tahun 1453 ketika akhirnya direbut oleh kerajaan
Ottoman. Setelah itu, Hagia Sophia dijadikan masjid.
Mulai 1935, Hagia Sophia dijadikan museum menyusul perubahan kerajaan Ottoman menjadi negara Turki yang sekuler. Topcu memahami Kementeriannya tidak memiliki otoritas untuk merubah fungsi museum menjadi Masjid.
Namun, ia ingin menciptakan “polemik" supaya masyarakat Turki kembali memikirkannya. Menurut dia, pengaruh internasional juga kuat mengingat arti simbolis Hagia Sophia yang sangat kuat.
”Keputusan final akan ditentukan Negara ini, bukan pihak internasional. Sebuah referendum mungkin menjadi solusi paling serius,” katanya. (ROL)
Saat ini ibadah shalat dilarang di Masjid Hagia Sophia karena alasan lokasi bersejarah yang harus dijaga. Namun Topcu menyampaikan keinginannya supaya umat Muslim bisa shalat di Masjid Hagia Sophia.
”Membuka Masjid Hagia Sophia untuk shalat (bagi Muslim) adalah cita-cita pribadi, ambisi, dan tujuan saya,” ujarnya seperti dilansir dari Hurriyet Daily News.
Meski berniat membukanya kembali, Topcu mengakui sejumlah kendala masih berusaha ia tangani. Menurut dia, masih banyak perdebatan tentang realisasi ambisinya itu. ”Masih ada sejumlah debat terhadap status hukumnya, tapi persoalannya lebih bersifat politik,” katanya.
Hagia Sophia yang terletak di Istambul saat ini merupakan museum. Sebelumnya, Hagia Sophia adalah katedral di era kerjaan Roma hingga tahun 1453 ketika akhirnya direbut oleh kerajaan
Ottoman. Setelah itu, Hagia Sophia dijadikan masjid.
Mulai 1935, Hagia Sophia dijadikan museum menyusul perubahan kerajaan Ottoman menjadi negara Turki yang sekuler. Topcu memahami Kementeriannya tidak memiliki otoritas untuk merubah fungsi museum menjadi Masjid.
Namun, ia ingin menciptakan “polemik" supaya masyarakat Turki kembali memikirkannya. Menurut dia, pengaruh internasional juga kuat mengingat arti simbolis Hagia Sophia yang sangat kuat.
”Keputusan final akan ditentukan Negara ini, bukan pihak internasional. Sebuah referendum mungkin menjadi solusi paling serius,” katanya. (ROL)
0 comments:
Post a Comment