Pemasangan APK di Sidoarjo Dinilai Asal-asalan, KPU jangan diam saja!

Pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) di Sidoarjo dinilai asal-asalan. Seperti yang terlihat di Jalan Waru, Sidoarjo. APK berukuran besar diletakkan saja di bawah Jembatan layang dan hanya diikat menggunakan tali. Namun yang lebih parah, kayu yang digunakan melampaui batas jalan, sehingga membahayakan pengguna jalan. Hal itu mendapat kritik keras dari Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP).

Divisi Hukum dan Hubungan Masyarakat KIPP Sidoarjo, Ainur Rofiq menuturkan, pemasangan APK bukanlah hal baru saat Pilkada.

"Pemasangan APK seharusnya dipasang di tiang yang kokoh, bukan hanya diikat dengan tali saja. Sebagai penyelenggara Pemilu, KPU jangan diam saja," kata Ainur Rofiq kepada Berita Metro (BM), Minggu (13/9).

Lebih lanjut Ainur mengatakan, APK yang dipasang sudah banyak yang rusak. Padahal belum satu bulan dipasang dan anggaran untuk APK cukup besar.

“APK yang didanai dengan APBD, seharusnya digunakan dengan efektif dan efisien, bukan asal-asalan. Kalau begini jelas mencederai hati rakyat," katanya.

Ketua KPU Sidoarjo, M Zainal Abidin tanggap menyikapi hal tersebut. Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan pemenang tender untuk melakukan perbaikan.

"Pengadaan APK kan melalui proses lelang dan pemenangnya bertanggung jawab. Dalam perjanjiannya, cetak sekaligus pemasangan menjadi tanggung jawab pemenang tender. Sebenarnya semuanya sudah dicetak dan sambil jalan dipasang. Hanya saja pemasangan di beberpa tempat kurang professional,” kata Zainal.

Zainal juga menegaskan, KPU akan membuat kesepakatan pada pemenang tender agar APK yang rusak diganti, dan pemasangan yang melanggar segera diperbaiki.

“Selama masa kontrak berjalan hingga 16 September, maka 40 hari setelahnya pemenang tender mempunyai kewajiban untuk merawatnya,” katanya. (adi/azt/beritametro)