Ketua Lembaga Al-Quds Internasional, Ahmad Abu Halbiah mengatakan, otoritas penjajah Israel mulai memberlakukan pembagian waktu ibadah di masjid Al-Aqsha, seperti dikutip laman Safa.ps. Selasa (2/9/2015).
Ia kemudian menambahkan, pembagian ini serius diterapkan penjajah Israel khususnya dalam satu pekan terakhir. “Bentuknya adalah dengan menutup pintu-pintu masuk ke areal masjid Al-Aqsha dan melarang masuknya para wanita, laki-laki serta anak-anak sejak waktu pagi hari hingga tengah hari,” jelas Abu Halbiah.
Adapun warga Palestina yang melakukan ribath di dalam masjid Al-Aqsha akan diberikan sanksi dan dijebloskan ke dalam penjara. “Mereka warga Palestina yang menjaga masjid Al-Aqsha dari dalam, akan ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara Israel berdasarkan UU Knesset yang melarang orang menginap di dalam masjid Al-Aqsha,” ujar Abu Halbiah.
Sebelumnya Syaikh Raed Salah, Ketua Gerakan Islam di Palestina 48 telah mengingatkan, masa depan Al-Aqsha semakin suram. Ia menjelaskan upaya Israel kini dimulai dengan membagi-bagi waktu ibadah di masjid Al-Aqsha antara Yahudi dan Muslim, kemudian membagi berdasarkan tempat, dan puncaknya nanti adalah pembangunan Kuil Hayalan Sulaiman di atas reruntuhan Masjid Al-Aqsha. (msy/sf)
Ia kemudian menambahkan, pembagian ini serius diterapkan penjajah Israel khususnya dalam satu pekan terakhir. “Bentuknya adalah dengan menutup pintu-pintu masuk ke areal masjid Al-Aqsha dan melarang masuknya para wanita, laki-laki serta anak-anak sejak waktu pagi hari hingga tengah hari,” jelas Abu Halbiah.
Adapun warga Palestina yang melakukan ribath di dalam masjid Al-Aqsha akan diberikan sanksi dan dijebloskan ke dalam penjara. “Mereka warga Palestina yang menjaga masjid Al-Aqsha dari dalam, akan ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara Israel berdasarkan UU Knesset yang melarang orang menginap di dalam masjid Al-Aqsha,” ujar Abu Halbiah.
Sebelumnya Syaikh Raed Salah, Ketua Gerakan Islam di Palestina 48 telah mengingatkan, masa depan Al-Aqsha semakin suram. Ia menjelaskan upaya Israel kini dimulai dengan membagi-bagi waktu ibadah di masjid Al-Aqsha antara Yahudi dan Muslim, kemudian membagi berdasarkan tempat, dan puncaknya nanti adalah pembangunan Kuil Hayalan Sulaiman di atas reruntuhan Masjid Al-Aqsha. (msy/sf)
0 comments:
Post a Comment