Ketua Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa mengatakan partainya akan berpikir ulang untuk berkoalisi dengan Partai Amanat Nasional pada pemilihan legislatif dan presiden 2019. Apalagi setelah PAN merapat ke koalisi pemerintah dan Sutrisno Bachir mendapat tawaran jabatan di Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN).
"Biar saja sejarah mencatat. Yang penting kami belajar untuk berkoalisi dengan siapa atau tidak berkoalisi dengan mereka," kata Desmond kepada Tempo, Jumat, 11 September 2015.
Desmond tak heran dengan tawaran Presiden Joko Widodo kepada Sutrisno Bachir setelah merapatnya PAN pada Rabu pekan lalu. Menurut Desmond, PAN memang tampak berniat menjual partainya supaya memiliki daya tawar tinggi di hadapan Presiden. Caranya, bergabung terlebih dulu dalam koalisi Prabowo Subianto, lalu lompat ke koalisi Jokowi.
"Dulu Amien Rais selalu heroik teriak di luar pemerintah, ternyata berubah. Jadi seolah-olah mereka punya daya tawar tinggi," ujar Desmond. "Mereka berhasil dijinakkan pemerintah dan mau mengajak KMP (Koalisi Merah Putih), untung kami tak tergoda."
Desmond mengatakan ditariknya Sutrisno Bachir sebagai bagian KEIN merupakan politik balas budi antara PAN dan pemerintah. Padahal, kata Desmond, Sutrisno belum tentu mampu menyelesaikan masalah ekonomi seperti yang diharapkan Presiden. "Industri apa yang bisa berkembang dengan bergabungnya Tris (Sutrisno Bachir)? Dia berpengalaman apa?" tutur Desmond.
Desmond sangsi Tris dan KEIN mampu memperbaiki perekonomian dalam negeri setelah melemahnya rupiah. Musababnya, krisis ekonomi yang terjadi saat ini tak hanya dialami Indonesia, tapi juga Amerika, Cina, dan Eropa. "Bagaimana mengembalikan itu tak mudah. Mari kita tonton saja," ucapnya.
Kemarin, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional Sutrisno Bachir dipanggil Jokowi ke Istana Negara. "Bersama Presiden membahas bagaimana lembaga Komite Ekonomi dan Industri ini bisa membantu pemerintah, khususnya Presiden," kata Sutrisno di Istana Negara, Kamis, 10 September 2015. "Saya ikut di situ. Tapi posisinya nanti tergantung Presiden yang menentukan."
KEIN juga akan diisi para pakar ekonomi, seperti ekonom Hariyadi Sukamdani, pengusaha Tri Wardhani, serta pengusaha Sudhamek. Adapun Hendri Saparini dan Agus Pambagyo akan mengisi jabatan anggota Komite Ekonomi Industri Nasional. (tempo)
"Biar saja sejarah mencatat. Yang penting kami belajar untuk berkoalisi dengan siapa atau tidak berkoalisi dengan mereka," kata Desmond kepada Tempo, Jumat, 11 September 2015.
Desmond tak heran dengan tawaran Presiden Joko Widodo kepada Sutrisno Bachir setelah merapatnya PAN pada Rabu pekan lalu. Menurut Desmond, PAN memang tampak berniat menjual partainya supaya memiliki daya tawar tinggi di hadapan Presiden. Caranya, bergabung terlebih dulu dalam koalisi Prabowo Subianto, lalu lompat ke koalisi Jokowi.
"Dulu Amien Rais selalu heroik teriak di luar pemerintah, ternyata berubah. Jadi seolah-olah mereka punya daya tawar tinggi," ujar Desmond. "Mereka berhasil dijinakkan pemerintah dan mau mengajak KMP (Koalisi Merah Putih), untung kami tak tergoda."
Desmond mengatakan ditariknya Sutrisno Bachir sebagai bagian KEIN merupakan politik balas budi antara PAN dan pemerintah. Padahal, kata Desmond, Sutrisno belum tentu mampu menyelesaikan masalah ekonomi seperti yang diharapkan Presiden. "Industri apa yang bisa berkembang dengan bergabungnya Tris (Sutrisno Bachir)? Dia berpengalaman apa?" tutur Desmond.
Desmond sangsi Tris dan KEIN mampu memperbaiki perekonomian dalam negeri setelah melemahnya rupiah. Musababnya, krisis ekonomi yang terjadi saat ini tak hanya dialami Indonesia, tapi juga Amerika, Cina, dan Eropa. "Bagaimana mengembalikan itu tak mudah. Mari kita tonton saja," ucapnya.
Kemarin, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional Sutrisno Bachir dipanggil Jokowi ke Istana Negara. "Bersama Presiden membahas bagaimana lembaga Komite Ekonomi dan Industri ini bisa membantu pemerintah, khususnya Presiden," kata Sutrisno di Istana Negara, Kamis, 10 September 2015. "Saya ikut di situ. Tapi posisinya nanti tergantung Presiden yang menentukan."
KEIN juga akan diisi para pakar ekonomi, seperti ekonom Hariyadi Sukamdani, pengusaha Tri Wardhani, serta pengusaha Sudhamek. Adapun Hendri Saparini dan Agus Pambagyo akan mengisi jabatan anggota Komite Ekonomi Industri Nasional. (tempo)
0 comments:
Post a Comment