China dikenal mempunyai para pemain tunggal putri yang mumpuni. Sejak 2001 sampai dengan 2011, juara dunia tunggal putri selalu menjadi milik China.
Barulah dua tahun belakangan China gagal mengantarkan pemain mereka ke podium tertinggi. Pada Kejuaraan Dunia 2014, terjadi kejutan di jagat bulutangkis dengan pemain Spanyol, Carolina Marin yang menjadi juara. Setahun sebelumnya, juara menjadi milik Ratchanok Itanon dari Thailand.
Pada gelaran tahun ini, China juga dipastikan tak akan mempunyai juara dunia di tunggal putri. Baru memasuki babak semifinal, tak satupun pemain tunggal putri tersisa.
Maka boleh dibilang, tahun ini menjadi tahun terburuk bagi China sejak 2001. Dua tahun lalu setidaknya ada Li Xuerui yang berturut-turut lolos ke final. Padahal, tahun ini China mewakilkan tiga pemain untuk tampil di Kejuaraan Dunia.
Kali ini, Xuerui tumbang di babak ketiga. Dia dikalahkan pemain india, P.V. Sindhu. Wang Shixian tersingkir di babak perempatfinal dengan dikalahkan unggulan pertama, Carolina Marin.
Wang Yihan sebagai tumpuan terakhir juga gagal mengatasi tekanan. Dia dikandaskan pebulutangkis India, Saina Nehwal
"Aku tak terpengaruh oleh kekalahan teman-temanku. Aku hanya fokus kepada permainan Saina hari ini. Dia mengalami kemajuan yang signifikan. Dia juga lebih muda. Itulah yang lebih membuatku tertekan menghadapi laga ini," kata Yihan usai pertandingan.
"Pertemuan dengan Saina cukup sering jadi kami sudah saling tahu. Seperti halnya pertandingan lain, pertandingan kali ini membuatku deg-degan, kalah atau menang akhirnya selesai juga," ucap dia.
Di semifinal nanti China menyisakan lima wakil dan sudah memastikan satu tempat di final. Mereka adalah, satu pemain di nomor tunggal putra Chen Long, satu ganda putra Liu Xiaolong/Qiu Zihan, satu ganda putri Tian Qing/Zhao Yunlei. Selain itu juga tiga ganda campuran Liu Cheng/Bao Yixin yang akan menghadapi ganda China lainnya, Xu Chen/Ma Jin, dan Zhang Nan/Yunlei. (detiksport)
0 comments:
Post a Comment