Harga tomat ditingkat petani khususnya di daerah Bandung, Garut, dan Cianjur Jawa Barat turun jauh akibat pasokan berlimpah karena musim panen raya. Kondisi ini membuat petani rugi besar. Melihat kondisi tersebut, pemerintah langsung menggelar rapat untuk menyelesaikan masalah ini.
Harga tomat di tingkat petani daerah tersebut hanya Rp 200-400 per kg, sementara di Jakarta harga di pasar induk harganya Rp 4.000/kg, padahal petani sudah mengeluarkan modal puluhan juta. Jatuhnya harga tersebut membuat para petani meluapkan kekesalannya dengan membuang tomatnya ke jalan.
Baca juga: Kasihan Nasib Petani, Tomat hanya dihargai Rp 200/k
Direktur Budidaya Sayuran dan Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian Yanuardi mengaku sudah mendapat kabar aksi buang tomat ke jalan yang dilakukan petani di Jawa Barat.
"Ya betul ada. Memang harga tomat sekarang sedang jatuh di Bandung, Garut, dan Cianjur. Harga Rp 400/kg, bahkan ada yang katanya sampai Rp 200/kg. Makanya kita langsung rapat, termasuk dengan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag," kata Yanuardi pada detikFinance, Sabtu (15/8/2015).
Menurut Yanuardi, anjloknya harga tomat akibat rantai distribusi yang kurang efisien dan panjang. "Harga tomat di Pasar Induk Kramat Jati tadi saya pantau Rp 4.000/kg. Di pasar tradisional tentu lebih tinggi lagi, ini masalah distribusi yang perlu diperbaiki," ujar Yanuardi.
Ia menambahkan, karakter masa panen tomat juga berbeda dengan jenis sayuran lain yang sering mengalami kelebihan pasokan di sentra produksi tomat.
"Di sana Rp 400/kg. Di sini Rp 4.000/kg. Sebenarnya yang untung banyak kan pedagang, tapi kita nggak bisa salahkan mereka juga, karena tomat kan pengangkutanya susah dan beresiko, selain itu memang cepat busuk," imbuh Yanuardi. (rrd/rrd/detik)
Harga tomat di tingkat petani daerah tersebut hanya Rp 200-400 per kg, sementara di Jakarta harga di pasar induk harganya Rp 4.000/kg, padahal petani sudah mengeluarkan modal puluhan juta. Jatuhnya harga tersebut membuat para petani meluapkan kekesalannya dengan membuang tomatnya ke jalan.
Baca juga: Kasihan Nasib Petani, Tomat hanya dihargai Rp 200/k
Direktur Budidaya Sayuran dan Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian Yanuardi mengaku sudah mendapat kabar aksi buang tomat ke jalan yang dilakukan petani di Jawa Barat.
"Ya betul ada. Memang harga tomat sekarang sedang jatuh di Bandung, Garut, dan Cianjur. Harga Rp 400/kg, bahkan ada yang katanya sampai Rp 200/kg. Makanya kita langsung rapat, termasuk dengan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag," kata Yanuardi pada detikFinance, Sabtu (15/8/2015).
Menurut Yanuardi, anjloknya harga tomat akibat rantai distribusi yang kurang efisien dan panjang. "Harga tomat di Pasar Induk Kramat Jati tadi saya pantau Rp 4.000/kg. Di pasar tradisional tentu lebih tinggi lagi, ini masalah distribusi yang perlu diperbaiki," ujar Yanuardi.
Ia menambahkan, karakter masa panen tomat juga berbeda dengan jenis sayuran lain yang sering mengalami kelebihan pasokan di sentra produksi tomat.
"Di sana Rp 400/kg. Di sini Rp 4.000/kg. Sebenarnya yang untung banyak kan pedagang, tapi kita nggak bisa salahkan mereka juga, karena tomat kan pengangkutanya susah dan beresiko, selain itu memang cepat busuk," imbuh Yanuardi. (rrd/rrd/detik)
0 comments:
Post a Comment