GIDI membuat Pemerintahan dalam Pemerintahan

Ketua Tim Pencari Fakta Komite Umat (Komat) untuk Tolikara, Ustadz Fadzlan Garamatan menyampaikan kronologi insiden yang terjadi di Tolikara kepada jamaah shalat Dzuhur di Masjid Nurul Falah, Kantor Pusat PLN Gambir, Rabu (5/8).

Dalam kesempatan itu, ustadz asal Papua ini menegaskan apa yang dilakukan Gereja Injili Di Indonesia merupakan bentuk pemerintahan dalam pemerintahan. "Tentu saja ini bisa diartikan sebagai bentuk ancaman untuk keutuhan NKRI," katanya.

Dia menjelaskan, pengecatan rumah dan kios berbendera Israel mengisyaratkan GIDI berkiblat ke Israel. Selain itu, aturan yang diterapkan, seperti tidak boleh berdiri rumah ibadah umat lain selain GIDI dan melarang jilbab bagi muslimah adalah penentangan terhadap hukum dasar Indonesia.

Selain itu, dalam acara tersebut Ustadz memaparkan kronologis yang terjadi dalam insiden di Tolikara. Dari data yang didapatkan TPF, lanjutnya, diketahui kalau pihak GIDI menaruh surat edaran kepada umat Islam yang ditembuskan ke Kapolres hanya diletakkan di Pos Maleo.

"Seakan-akan mereka tak ingin surat edaran itu langsung mendapatkan respon dari kepolisian. Namun, Kapolres yang mengetahui itu langsung berupaya mengklarifikasi kepada Bupati dan Presiden GIDI," ujarnya. (ROL)