Dewan Mustasyar PWNU Jawa Tengah, Habib Syeikh bin Abdul Qodir Assegaf menolak namanya dicatut dalam jargon ‘Islam Nusantara’ yang menjadi tema Muktamar NU ke-33 di Jombang.
“Saya tetap dalam pendirian saya tidak berubah. Gambar itu bukan panitia yang buat. Kurang tahu siapa yang buat. Terimakasih sekali masukannya. Jazakallohukhoir,” ujar pimpinan Majelis Sholawat ‘Ahbabul Musthofa’ seperti dikutip dari laman NUGarisLurus.Com, Rabu (15/07).
Sebagaimana diketahui, Habib Syeikh menolak istilah ‘Islam Nusantara’ jika itu dimaksudkan untuk menolak Syariat dan membenci Arab dengan alasan budaya.
Menurutnya, kecintaan kepada Nabi Muhammad dan Islam, dikikis perlahan mulai melalui kampanye anti arab dan mengganggap segala sesuatu yang ada dalam Islam adalah budaya Arab, sehingga perintah dari Allah pun dianggap tradisi Arab. “Ini tradisi Arab, ini Tradisi Nusantara”, begitu dalam prakteknya.
Terakhir, Habib Syeikh mendoakan supaya umat Islam selamat dari perpecahan karena istilah-istilah yang dilontarkan oleh sebagian golongan demi kepentingan politik dan kelompok mereka.
“Semoga Umat Islam selamat tidak di petak-petak dengan kepentingan politik dan golongan dan dari orang-orang Islam yang akan menghancurkan Islam itu sendiri,” tutupnya. (kiblatnet)
“Saya tetap dalam pendirian saya tidak berubah. Gambar itu bukan panitia yang buat. Kurang tahu siapa yang buat. Terimakasih sekali masukannya. Jazakallohukhoir,” ujar pimpinan Majelis Sholawat ‘Ahbabul Musthofa’ seperti dikutip dari laman NUGarisLurus.Com, Rabu (15/07).
Sebagaimana diketahui, Habib Syeikh menolak istilah ‘Islam Nusantara’ jika itu dimaksudkan untuk menolak Syariat dan membenci Arab dengan alasan budaya.
Menurutnya, kecintaan kepada Nabi Muhammad dan Islam, dikikis perlahan mulai melalui kampanye anti arab dan mengganggap segala sesuatu yang ada dalam Islam adalah budaya Arab, sehingga perintah dari Allah pun dianggap tradisi Arab. “Ini tradisi Arab, ini Tradisi Nusantara”, begitu dalam prakteknya.
Terakhir, Habib Syeikh mendoakan supaya umat Islam selamat dari perpecahan karena istilah-istilah yang dilontarkan oleh sebagian golongan demi kepentingan politik dan kelompok mereka.
“Semoga Umat Islam selamat tidak di petak-petak dengan kepentingan politik dan golongan dan dari orang-orang Islam yang akan menghancurkan Islam itu sendiri,” tutupnya. (kiblatnet)
0 comments:
Post a Comment