Tak mau kalah dengan produk obat-obatan, kini banyak produk kosmetik yang menyebutkan produk mereka telah melalui uji ilmiah dan terbukti efektif seperti yang mereka iklankan. Sayangnya, banyak iklan kosmetik tak akurat atau salah.
Hanya 18 persen klaim dalam iklan dapat dipercaya menurut riset yang baru dirilis. Perusahaan-perusahaan kosmetik kerap menggunakan kata-kata "terbukti secara klinis" atau "terinspirasi riset DNA inovatif."
Periset menyisir klaim-klaim itu dan menemukan mayoritas klaim tersebut tak jelas dan banyak di antaranya bohong. Penemuan itu baru saja dipublikasikan di jurnal Global Fashion Marketing.
Para ilmuwan tersebut meneliti 289 iklan kosmetik, termasuk di antaranya iklan produk tata rias, perawatan kulit dan wangi-wangian yang dimuat di majalah seperti Vogue dan Marie Claire. Kemudian mereka membagi berbagai klaim menjadi beberapa kategori termasuk
klaim lingkungan, klaim dukungan, dan klain ilmiah. Peneliti memberi peringkat "bisa diterima", "tak jelas", "lalai" atau "bohong".
Para peneliti menyimpulkan klaim "sejahtera dan bahagia" biasanya tak memiliki bukti ilmiah. "Mereka yang mengaku punya klaim punya bukti ilmiah dan pengujian pada konsumen sering menggunakan metode yang masih dipertanyakan untuk pembuktiannya," tulis para peneliti. (lifestyle/tn)
0 comments:
Post a Comment