Sebuah studi yang diterbitkan oleh Staples Advantage mengungkapkan, 43 persen karyawan merasa sangat senang dan 43 persen merasa agak senang berada di tempat kerja.
Tapi sebelumnya, 53 persen dari para pekerja yang sama yang disurvei mengatakan, mereka juga merasa terbakar.
Berikut ini alasan mengapa karyawan sulit mencapai kebahagian di kantor:
Bagaimana keduanya bisa berdampingan, karyawan yang merasa bahagia dengan karyawan yang merasa tidak bahagia?
Cukup sederhana, itu berarti kita memiliki kepuasan kerja yang tinggi, baik kehidupan pribadi, dan profesional kami diperkaya, tetapi beban kerja kami mencapai tingkat tidak sehat.
Banyak dari kita yang merasa membentang terlalu tipis dan jika terus berlanjut, kita dapat melihat lebih banyak ketidakbahagiaan kerja sebagai hasilnya.
Jadi apa yang bisa dilakukan? Harvard Business Review mengambil lebih dekat pada beberapa pilihan untuk dipertimbangkan.
1. Mengurangi Lembur
Sementara banyak yang akan setuju lembur yang dianggap praktik normal di tempat kerja modern sedikit dikurangi.
Terdapat perbedaan antara tetap terlambat beberapa hari seminggu dengan yang sedang diberikan beban kerja yang berlebihan.
Telah terjadi penurunan umum dalam staf di sebagian besar perusahaan, yang telah meninggalkan banyak karyawan merasa terlalu banyak bekerja dan terbebani.
Harvard Business Review menganjurkan, membangun kerja tim dan tanggung jawab yang tumpang tindih untuk mengurangi tekanan dan membantu dalam setiap keadaan darurat.
2. Berikan Karyawan Keleluasaan dan Kebebasan
Jika para pekerja diperbolehkan untuk menyesuaikan waktu dan tempat kerja mereka, mereka cenderung lebih produktif.
Kuncinya adalah untuk memberikan otonomi yang lebih, memungkinkan karyawan untuk merancang isi pekerjaan mereka, bagaimana mereka ingin bekerja, dan cara untuk dasar sekitar keluarga dan komitmen eksternal lainnya.
Dengan begitu dapat membuat meraka merasa bahagia di kantor. (homedomaine.com)
0 comments:
Post a Comment