Terkadang para panitia MOS memberikan nama dengan sebutan-sebutan ajaib. Berikut ini beberapa nama makanan yang masuk dalam list perlengkapan MOS.
Masa Orientasi Siswa (MOS) di setiap ajaran baru tidak terlepas dengan nama makanan yang cukup membuat para siswa baru kebingungan.
Terkadang para panitia MOS memberikan nama dengan sebutan-sebutan ajaib. Berikut ini beberapa nama makanan yang masuk dalam list perlengkapan MOS, Rabu 29 Juli 2015 :
1. Pisang Satu Sisir
Mungkin banyak juga yang berpikir untuk membawa pisang dalam jumlah sesisir. Tapi kamu tidak perlu repot-repot untuk membawa sebanyak itu, untuk memenuhi syarat MOS ini cukup bawa 1 pisang dan satu sisir.
2. Telor Mata Kedip
Sepertinya memang tidak sulit untuk membawa makanan yang satu ini. Namun tidak sedikit juga yang kebingungan untuk membuatnya.
Sebenarnya makanan ini hanyalah telur mata sapi, dimaksud genit karena hanya ada satu mata (kuning telur).
3. Air Emas Hutan Tropis
Tak hanya makanan, terkadang para panitia MOS meminta siswa baru untuk membawa bagian dari bahan pokok seperti beras atau minyak.
Yang dimaksudkan air emas hutan tropis ini salah satu merek minyak goreng yang cukup dikenal.
4. Jus Pancasila
Jus ini merupakan jus belimbing, memang tidak ada hubungannya dengan pancasila sama sekali. Namun dari bentuknya belimbing sendiri memiliki lima ruas.
5. Cokelat Ratu Perak
Camilan ini lumayan cukup membuat pusing, bila dicermati yang dimaksud yakni salah satu mereka cokelat yang ternama. Bila diartikan maka menjadi cokelat ratu perak.
6. Telur Tentara
Makanan ini cukup membuat orang memutar otak. Kata-kata tersebut ternyata merujuk pada telur bercorak seperti tentara yakni telur puyuh.
7. Batu Bata Belanda
Terkadang setiap makanan yang ada dalam daftar perlengkapan MOS memang tidak berhubungan dengan kegiatan sekolah sama sekali.
Seperti batu bata Belanda ini, yang dimaksudkan panitia yakni oncom dalam keadaan mentah.
Dari beberapa daftar makanan di atas sebenarnya masih banyak lagi nama-nama yang diberikan panitia MOS. Namun memang sepertinya perlengkapan itu hanya bentuk kreatifitas tanpa ada hubungan dengan kegiatan sekolah.
Karena terlalu membuat bingung dan dirasa tidak ada manfaatnya maka kegiatan ini banyak mendapatkan protes dari pihak orangtua.
"Ternyata banyak orangtua tidak setuju MOS. Habis dana 100 ribu sampai dengan 300 ribu untuk konsumsi sehari-hari. Semoga tak lagi terjadi. Ayo orangtua berani mengawal anak-anak kita apalagi intruksi MOS aneh, mubazir dan tidak berfaidah," tutur Asma. (Ism/dream)
0 comments:
Post a Comment