Myanmar, Pengungsi |
Masalah pengungsi Rohingya yang mengungsi ke Indonesia, sempat menyita perhatian sejumlah pihak. Pengamat Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra pun ikut bersuara mengenai Rohingnya. Pemerintah Indonesia didesak mengkampanyekan konferensi Internasional masalah Rohingya untuk menekan pemerintah Myanmar.
"Tragedi kemanusiaan terhadap entik Rohingya bukan saja harus difokuskan pada penanganan pengungsi. Tapi juga langkah politis dan diplomatis bersama untuk memberikan tekanan kepada Myanmar agar menyelesaikan problem domestik mereka," kata dia, saat dikonfirmasi Rimanews, Sabtu (23/5/2015).
Menurut Yusril, masyarakat maupun pemerintah Myanmar memang cenderung diskriminatif terhadap etnis minoritas baik Rohingya (Muslim) maupun Karen (Katolik). Sikap diskriminatif seperti itu tidak sejalan dengan prinsip kemanusiaan dan pengakuan keragaman di dunia modern.
Namun sejak tiga dekade terakhir, pemerintah militer Myanmar melakukan pembiaran terhadap tindak kekerasan etnik di negara itu. "Langkah diplomatik, politis dan ekonomis perlu segera diambil baik oleh ASEAN maupun dunia Internasional untuk menekan Myanmar," tutur Yusril.
Untuk itu, lanjut Yusril, Indonesia dapat mensponsori konferensi Internasional masalah Rohingya untuk mencari solusi atasi masalah itu. Konferensi tersebut juga akan menjadi tekanan politis yang kuat terhadap pemerintah Myanmar untuk menyelesaikan masalah domestik etnik Rohingya.
"Indonesia paling tidak dalam waktu dekat dapat mengambil inisiatif mengundang pertemuan khusus ASEAN membahas masalah pengungsi Rohingya," terangnya.
Yusril menambahkan, dalam pertemuan tersebut dibahas langkah-langkah untuk memperluas peserta pembahasan sehingga menjadi konferensi Internasional bahas masalah Rohingya.
Sumber: RN
0 comments:
Post a Comment