Aby Rozak |
Tingkah Aby Rozak (6) tak ada bedanya dengan bocah-bocah seusianya. Meskipun dia terlahir dengan kondisi wajah yang tak sempurna.
Aby tetap ceria, hanya sesekali tersipu malu-malu saat ditanya keinginannya bersekolah. Kepada orangtuanya, Aby memang selalu menyampaikan keinginannya untuk bersekolah agar kelak menjadi orang berguna.
Nurhayati, ibunda Aby, bercerita soal cerita sedihnya sekitar enam tahun lalu saat putra bungsunya itu lahir ke dunia. Dia tak menyangka Aby akan lahir dengan kondisi wajah tak sempurna, tak seperti orang normal lainnya.
"Di kehamilan Aby saya memang tidak pernah melakukan USG (Ultrasonografi), karena pada kehamilan tiga kakak-kakaknya sebelumnya tidak ada masalah dengan tidak melakukan USG," kata Nurhayati lirih saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (10/5).
Dia pun tak merasa ada keanehan dengan kehamilannya saat itu. Hingga waktu tiba kelahiran Aby tiba.
"Waktu dia lahir, ya sudah begini kondisinya. Cuma setelah lahir itu kata dokternya, waktu di kandungan ternyata Aby terkena virus toksoplasma yang tingkatnya sudah membahayakan. Tapi karena saya tidak pernah USG selama hamil jadinya enggak ketahuan, mungkin kalau dulu USG mungkin ada penanganan lebih cepat," bebernya pasrah.
Aby terlahir dengan kondisi satu mata itupun ukurannya kecil, rongga mulut yang tak sempurna hingga bentuk hidung yang lubangnya sangat kecil.
"Tapi sejak awal saya sudah pasrah menerima ini," ucap ibu berkerudung itu.
Di tengah kepasrahannya melihat kondisi buah hati tercinta, Nurhayati seperti mendapatkan semangat yang luar biasa untuk kesembuhan anaknya. Setelah mendengar ada program Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) yang digagas pemerintahan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Nurhayati semakin optimis untuk mengobati sakit yang diderita Aby.
"Berbekal dengan BPJS lah, saya kemudian terbang dari Padang ke Jakarta untuk berobat. Lalu saya berobatlah ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM)," tambahnya.
Hanya berdua dengan Aby, Nurhayati menumpang bus untuk sampai ke Jakarta. Di jemput si sulung yang kebetulan kerja di sebuah toko di Jakarta, kemudian Nurhayati dan Aby mengontrak di daerah Depok selama pengobatan Aby di RSCM.
"Kita di sini sejak Oktober, selama itu Aby sudah dua kali dioperasi, pertama bagian mulut dan langit-langit. Kemudian kelopak mata. Untungnya selama face off dilakukan penyembuhan Aby cepat jadi tidak berlama-lama di rumah sakit," katanya.
Dari informasi dokter yang menangani, kata dia, mungkin untuk tahap pertama ini Aby akan menjalani lima kali operasi plastik di wajahnya. Dia sangat bersyukur semua dokter dan perawat yang menangani Aby cukup baik.
"Tapi saya tidak tahu untuk semua face off yang dijalani butuh waktu berapa lama lagi. Yang jelas semua banyak membantu, termasuk untuk biaya tinggal kita selama di sini. Dan kita makin bersyukur karena semua pengobatan pada Aby bebas biaya paling ada beberapa obat yang harus dibeli sendiri," ungkapnya.
Saat ditanya kondisinya, sambil tersenyum Aby menyebut dirinya sangat sehat. Dia hanya merasa rindu pada ayahnya yang bekerja sebagai sopir truk di Padang.
"Iya rindu sekali," ucap Aby malu-malu.
"Saya menerima apapun kondisi Aby, saya bersyukur juga banyak yang membantu Aby. Saya tak mau melihat ini sebagai apa-apa. Memang bapak Aby sopir, tapi selama saya hamil dia mengaku tak ada berbuat aneh-aneh," timpal Nurhayati.
0 comments:
Post a Comment