Presiden Joko Widodo sengaja “mematikan” sepak bola di Indonesia, salah satunya karena takut janji “potong leher” ditagih jika Indonesia tak jadi juara sepak bola.
Sindiran keras ini dilontarkan pengamat politik Ahmad Yazid kepada intelijen (07/03). “Kalau sepak bola RI tidak dimatikan, FIFA tidak membekukan PSSI dan Timnas bisa bertanding. Kalau Timnas tidak juara, janji Jokowi bisa ditagih untuk potong leher,” sindir Ahmad Yazid.
Menurut Yazid, upaya untuk mematikan sepak bola di Indonesia sudah diperhitungkan dengan matang. “Tentu saja ini telah diperhitungkan secara matang, walaupun mendapat tekanan dari berbagai pihak,” papar Yazid.
Yazid menilai, kasus sepak bola bisa mengalihkan kasus yang tidak bisa ditangani oleh Jokowi. “Kasus bola bisa dimainkan untuk mengalihkan kasus yang lain seperti pelemahan KPK maupun lainnya,” jelas Yazid.
Perlu dicatat, saat kampanye Pilpres 2014 di Papua, Jokowi menegaskan, bakat alam yang ada pada para pemuda Papua belum digali secara maksimal. “Dari dulu nggak dilakukan, padahal itu bisa. Dari skill, fisik, benturan, berani semuanya. Papua produsen pemain bola yang betul-betul bola,” kata Jokowi seperti dirilis tribunnews.
Tak hanya itu, Jokowi sesumbar, jika menjadi presiden, Jokowi menjamin Indonesia akan keluar sebagai juara sepak bola. “Kalau tidak juara saya berani di (sambil memeragakan memotong leher). Nanti saya urus setelah saya jadi presiden,” tutur Jokowi penuh percaya diri. [intelijen]
Sindiran keras ini dilontarkan pengamat politik Ahmad Yazid kepada intelijen (07/03). “Kalau sepak bola RI tidak dimatikan, FIFA tidak membekukan PSSI dan Timnas bisa bertanding. Kalau Timnas tidak juara, janji Jokowi bisa ditagih untuk potong leher,” sindir Ahmad Yazid.
Menurut Yazid, upaya untuk mematikan sepak bola di Indonesia sudah diperhitungkan dengan matang. “Tentu saja ini telah diperhitungkan secara matang, walaupun mendapat tekanan dari berbagai pihak,” papar Yazid.
Yazid menilai, kasus sepak bola bisa mengalihkan kasus yang tidak bisa ditangani oleh Jokowi. “Kasus bola bisa dimainkan untuk mengalihkan kasus yang lain seperti pelemahan KPK maupun lainnya,” jelas Yazid.
Perlu dicatat, saat kampanye Pilpres 2014 di Papua, Jokowi menegaskan, bakat alam yang ada pada para pemuda Papua belum digali secara maksimal. “Dari dulu nggak dilakukan, padahal itu bisa. Dari skill, fisik, benturan, berani semuanya. Papua produsen pemain bola yang betul-betul bola,” kata Jokowi seperti dirilis tribunnews.
Tak hanya itu, Jokowi sesumbar, jika menjadi presiden, Jokowi menjamin Indonesia akan keluar sebagai juara sepak bola. “Kalau tidak juara saya berani di (sambil memeragakan memotong leher). Nanti saya urus setelah saya jadi presiden,” tutur Jokowi penuh percaya diri. [intelijen]
0 comments:
Post a Comment