Informasi yang diperoleh Merdeka.com, kejadian tersebut bermula ketika Subianto kambuh gangguan jiwanya lalu mengamuk dengan membawa linggis dan sebuah celurit. Aksi Subianto berlanjut dengan merusak kaca mobil dan rumah warga.
Setelah diteriaki warga kemudian, Subianto masuk ke dalam rumahnya dan tetangga beberapa saat kemudian mendengar jeritan. Karena takut dan kuatir terjadi apa-apa, kemudian warga melaporkan kejadian tersebut pada pihak kepolisian.
Petugas kepolisian yang datang ke lokasi dan langsung melakukan penggerebekan. Saat mau ditangkap Subianto masih membawa linggis dan celurit. Karena membahayakan kemudian Subianto dilumpuhkan oleh beberapa petugas.
Berhasil dilumpuhkan kemudian Subianto diikat agar tidak membuat ulah lagi. Sebelum membawa Subianto petugas kepolisian mengecek ke belakang rumah seperti informasi tetangga yang mendengar jeritan.
Tepat di kandang sapi mata petugas menemukan Suwatin sudah tergeletak meninggal dunia dengan luka di bagian kepala. Saat itu juga untuk memastikan penyebab kematiannya membawa korban ke RS Bhayangkara Kediri untuk dilakukan visum.
Kepala Polsek Pare Kota AKP Saiful Alam mengatakan, pihaknya telah mengamankan Subianto untuk dimintai keterangan. "Saat dilakukan pemeriksaan, Subianto mengaku tidak memukul Suwatin ayahnya. Tetapi Subianto telah memukul pocong," terang Saiful Alam.
Ditambahkannya, pihak kepolisian tetap mengamankan Subianto, hingga menunggu tes psikologis dan kejiwaan dari psikiater RS Bhayangkara Kediri. Jika Subianto menderita gangguan jiwa, maka akan dibawa ke rumah sakit jiwa, untuk dilakukan perawatan. (merdeka)
0 comments:
Post a Comment