Twitter sedang merencanakan melakukan pengetatan ikat pinggang di seluruh departemennya dan membatalkan rencana perluasan kantor pusatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Chief Executive Officer (CEO) Twitter yang sejak Senin lalu (5/10) resmi dipegang Jack Dorsey, direncanakan akan mengumumkan masalah ini pada pekan depan. Dorsey yang kini berusia 38 tahun adalah salah seorang pendiri Twitter, yang kembali ke perusahaan itu sejak Juli lalu sebagai CEO interim.
Paling cepat Selasa pekan depan (13/10), Twitter mulai mengurangi sejumlah pekerjaan. Sebelumnya banyak kritik bermunculan yang mengatakan belanja perusahaan itu membengkak.
Memang, sejak masuk bursa pada tahun lalu, jumlah pekerja jaringan media sosial di internet itu pun bertambah lebih dari dua kali lipat. Lebih dari 4.100 orang bekerja di Twitter, yang memiliki 36 kantor. Pada rentang waktu yang sama, basis pengguna Twitter juga tumbuh sekitar 50%, di tengah persaingan Twitter dengan sejumlah media sosial lain, seperti Instagram, Snapchat, dan WhatsApp. Namun, untuk mencapai itu, biaya dan pengeluaran Twitter naik 37% dari tahun sebelumnya, seperti tertera dalam laporan keuangan mereka untuk kuartal lalu.
Meski pemutusan hubungan kerja (PH) akan terjadi di semua departemen, yang paling banyak terkena PHK terutana departemen yang berkaitan dengan perekayasaan teknologi. Setengah dari pekerja di departemen itu akan dikurangi, demikian dilaporkan situs Re/code. Namun, tidak diungkapkan seberapa besar perampingan yang akan dilakukan Twitter. (Pur)
Paling cepat Selasa pekan depan (13/10), Twitter mulai mengurangi sejumlah pekerjaan. Sebelumnya banyak kritik bermunculan yang mengatakan belanja perusahaan itu membengkak.
Memang, sejak masuk bursa pada tahun lalu, jumlah pekerja jaringan media sosial di internet itu pun bertambah lebih dari dua kali lipat. Lebih dari 4.100 orang bekerja di Twitter, yang memiliki 36 kantor. Pada rentang waktu yang sama, basis pengguna Twitter juga tumbuh sekitar 50%, di tengah persaingan Twitter dengan sejumlah media sosial lain, seperti Instagram, Snapchat, dan WhatsApp. Namun, untuk mencapai itu, biaya dan pengeluaran Twitter naik 37% dari tahun sebelumnya, seperti tertera dalam laporan keuangan mereka untuk kuartal lalu.
Meski pemutusan hubungan kerja (PH) akan terjadi di semua departemen, yang paling banyak terkena PHK terutana departemen yang berkaitan dengan perekayasaan teknologi. Setengah dari pekerja di departemen itu akan dikurangi, demikian dilaporkan situs Re/code. Namun, tidak diungkapkan seberapa besar perampingan yang akan dilakukan Twitter. (Pur)
0 comments:
Post a Comment