Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah menilai pengibaran Bendera Palestina di markas PBB baru sebatas peristiwa simbolik. Dia mendorong agar ada yang lebih substantif yaitu berupa pengakuan terhadap kedaulatan negara tersebut.
"Saya anggap ini baru peristiwa simbolik, harus ada yang lebih substantif yaitu pengakuan penuh terhadap kedaulatan Negara Palestina, pertama untuk bentuk pemerintahan secara merdeka, keluar dari intervensi Israel dan negara lain di sekitar situ," ujar Fahri di Gedung DPR RI, Kamis (1/10).
"Kalau sekedar pengibaran bendera, tapi Palestina tidak dibantu membangun negara yang independen dan bebas merdeka sama juga bohong, ini simbol saja," tambah Fahri.
Fahri mengatakan Palestina harus dibantu agar menjadi negara yang merdeka dan berdaulat. Caranya dengan membantu proses transisi, kemudian membantu proses pemilu, sampai pembangunan pemerintahan.
Fahri mengatakan masih banyak penolakan kalau Palestina merdeka. Hal itu harus menjadi tantangan bagi pemerintah Indonesia untuk meyakinkan dunia luar untuk mengakui Palestina.
"Kita tidak mungkin goyang dari komitmen UUD 1945 bahwa kita mendukung segala bangsa untuk merdeka dan lepas dari penjajahan dan tidak terkecuali tentu dan utamanya adalah Palestina. Karena Bung Karno ingatkan kita kemerdekaan Palestina perjuangan abadi bangsa Indonesia," pungkas Fahri.
Keterangan Foto: Akhirnya, untuk pertama kali bendera Palestina berkibar dengan gagahnya di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat (AS)
sindonews
"Saya anggap ini baru peristiwa simbolik, harus ada yang lebih substantif yaitu pengakuan penuh terhadap kedaulatan Negara Palestina, pertama untuk bentuk pemerintahan secara merdeka, keluar dari intervensi Israel dan negara lain di sekitar situ," ujar Fahri di Gedung DPR RI, Kamis (1/10).
"Kalau sekedar pengibaran bendera, tapi Palestina tidak dibantu membangun negara yang independen dan bebas merdeka sama juga bohong, ini simbol saja," tambah Fahri.
Fahri mengatakan Palestina harus dibantu agar menjadi negara yang merdeka dan berdaulat. Caranya dengan membantu proses transisi, kemudian membantu proses pemilu, sampai pembangunan pemerintahan.
Fahri mengatakan masih banyak penolakan kalau Palestina merdeka. Hal itu harus menjadi tantangan bagi pemerintah Indonesia untuk meyakinkan dunia luar untuk mengakui Palestina.
"Kita tidak mungkin goyang dari komitmen UUD 1945 bahwa kita mendukung segala bangsa untuk merdeka dan lepas dari penjajahan dan tidak terkecuali tentu dan utamanya adalah Palestina. Karena Bung Karno ingatkan kita kemerdekaan Palestina perjuangan abadi bangsa Indonesia," pungkas Fahri.
Keterangan Foto: Akhirnya, untuk pertama kali bendera Palestina berkibar dengan gagahnya di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat (AS)
sindonews
0 comments:
Post a Comment