Kematian seorang pria Muslim di wilayah Dadri, Uttar Pradesh pekan lalu lantaran diketahui menyembelih sapi kurban telah menanamkan ketakutan di kalangan masyarakat minoritas. Sebagian sampai menyatakan siap memeluk Hindu demi keselamatan keluarga mereka.
"Saya akan memeluk Hindu besok. Saya akan menerima Ghar Wapsi. Tapi jangan sakiti istri dan anak-anak. Apapun yang mereka inginkan, saya menyerah," kata seorang Muslim di sebuah desa dekat Bishara, dilansir dari IBTimes, Senin (5/10).
Ia pasrah untuk beralih ke agama Hindu demi memohon keselamatan keluarganya. Seperti diketahui, segerombolan pemuda pada 28 September lalu telah menyeret Mohammad Akhlaq dari rumahnya.
Ia dipukuli sampai tewas, sementara anaknya mengalami luka-luka setelah tersebar rumor bahwa keluarga itu mengorbankan sapi dan mengonsumsi dagingnya. Situasi dilaporkan memburuk di Dadri setelah pembunuhan Akhlaq.
Umat Islam di desa-desa sekitar Dadri mengkhawatirkan kemungkinan pecahnya insiden seperti kerusuhan Muzaffarnagar 2013. Pasalnya, kebijakan kelompok Hindu selama beberapa bulan terakhir sudah jelas menunjukkan agenda mereka, yaitu larangan penyembelihan sapi dan menyebarkan informasi Muslim yang melakukan hal itu.
Salah satunya, dijalankan oleh BJP MLA dari Sardhana, Sangeet Som, yang dituduh memicu kerusuhan Muzaffarnagar tahun 2013. Muslim di desa-desa ini tidak ingin apa-apa, kecuali perdamaian dan keselamatan mereka.
"Keluarga saya telah diserang. Anak saya dan beberapa anggota keluarga lain diserang. Sekarang sapi dan kerbau tampaknya akan menghilang sepanjang waktu. Saya tidak ingin hal ini memburuk," kata Ehsan Ilahi dari desa Jarcha.
Kematian akibat 'makan daging sapi' ini juga memicu kritik para aktivis sosial dan partai-partai oposisi, bahkan anggota parlemen BJP Mahesh Sharma menyebut kematian Akhlaq sebagai kecelakaan. Kepala Menteri Uttar Pradesh, Akhilesh Yadav telah mengumumkan sumbangan sebesar Rs 20 lakh dan menjanjikan keadilan bagi keluarga korban. (ROL)
"Saya akan memeluk Hindu besok. Saya akan menerima Ghar Wapsi. Tapi jangan sakiti istri dan anak-anak. Apapun yang mereka inginkan, saya menyerah," kata seorang Muslim di sebuah desa dekat Bishara, dilansir dari IBTimes, Senin (5/10).
Ia pasrah untuk beralih ke agama Hindu demi memohon keselamatan keluarganya. Seperti diketahui, segerombolan pemuda pada 28 September lalu telah menyeret Mohammad Akhlaq dari rumahnya.
Ia dipukuli sampai tewas, sementara anaknya mengalami luka-luka setelah tersebar rumor bahwa keluarga itu mengorbankan sapi dan mengonsumsi dagingnya. Situasi dilaporkan memburuk di Dadri setelah pembunuhan Akhlaq.
Umat Islam di desa-desa sekitar Dadri mengkhawatirkan kemungkinan pecahnya insiden seperti kerusuhan Muzaffarnagar 2013. Pasalnya, kebijakan kelompok Hindu selama beberapa bulan terakhir sudah jelas menunjukkan agenda mereka, yaitu larangan penyembelihan sapi dan menyebarkan informasi Muslim yang melakukan hal itu.
Salah satunya, dijalankan oleh BJP MLA dari Sardhana, Sangeet Som, yang dituduh memicu kerusuhan Muzaffarnagar tahun 2013. Muslim di desa-desa ini tidak ingin apa-apa, kecuali perdamaian dan keselamatan mereka.
"Keluarga saya telah diserang. Anak saya dan beberapa anggota keluarga lain diserang. Sekarang sapi dan kerbau tampaknya akan menghilang sepanjang waktu. Saya tidak ingin hal ini memburuk," kata Ehsan Ilahi dari desa Jarcha.
Kematian akibat 'makan daging sapi' ini juga memicu kritik para aktivis sosial dan partai-partai oposisi, bahkan anggota parlemen BJP Mahesh Sharma menyebut kematian Akhlaq sebagai kecelakaan. Kepala Menteri Uttar Pradesh, Akhilesh Yadav telah mengumumkan sumbangan sebesar Rs 20 lakh dan menjanjikan keadilan bagi keluarga korban. (ROL)
0 comments:
Post a Comment