Basarnas masih berjibaku mencari pesawat Aviastar DHCF PK-BRM jenis Twin Otter yang hilang kontak dalam penerbangan Masamba ke Makassar pada Jumat (2/10) lalu. Berbagai kekuatan dikerahkan untuk mencari pesawat yang mengangkut 10 orang itu. Bagaimana prosesnya?
Jumat, 2 Oktober 2015
Pesawat jenis perintis itu dilaporkan hilang kontak pada pukul 13.29 WIB, atau 11 menit (berjarak 37 Km) setelah take off dari Bandara A Jemma, Masamba, Luwu Utara.
Beberapa jam setelah hilang kontak, satu tim SAR Makassar berjumlah 100 personel bergerak melalui jalur darat menuju lokasi pencarian di koordinat diduga pesawat hilang kontak.
Kepolisian di 9 Polsek dan anggota TNI dari Kodim juga diterjunkan mencari pesawat yang hilang di ketinggian 8 ribu kaki itu. Namun hari pertama pencarian belum membuahkan hasil.
Sabtu, 3 Oktober 2015
Pencarian melalui jalur udara dimulai dengan mengerahkan 4 helikopter sejak pukul 06.00 WIB. Tim SAR menyisir wilayah laut sekitar Teluk Bone yang menjadi rute penerbangan normal Masamba-Makassar, juga menyusuri pegunungan untuk mengkonfirmasi adanya penguat sinyal HP yang terdeteksi.
Dalam pencarian ini, Basarnas membuat 4 area pencarian yang secara grafis digambarkan dengan 4 kotak. Yaitu mencakup daerah Luwu, Luwu Utara, Palopo, Enrekang dan daerah laut di area III. Namun setelah beberapa jam mengudara hingga sore hari, hasilnya nihil.
Kendala pencarian karena 80 persen area adalah pegunungan, termasuk tebing terjal. Tim juga terkendala cuaca di 3 sektor yang tidak bisa dilanjutkan karena kondisi membahayakan.
Minggu, 4 Oktober 2015
Basarnas memperluas area pencarian menjadi 6 sektor dan menambah personel dari 125 orang menjadi 299 orang. Polisi, TNI, warga termasuk mahasiswa ikut mencari keberadaan pesawat yang mengangkut 7 penumpang termasuk dua balita itu.
Berbagai informasi yang masuk ke posko pencarian, baik dari warga yang disebut melihat pesawat terbang rendah atau info soal pepohonan yang tertimpa benda diduga pesawat ditindaklanjuti oleh tim SAR.
Namun setelah beberapa jam pencarian, termasuk oleh tim darat yang menyusuri pegunungan dan perkampungan terpencil, dan laut oleh Polair hasilnya masih nihil. Tim belum menemukan lokasi crash pesawat Aviastar yang dipiloti Kaptel Pilot Ira Priadi yang mengantongi 2.900 jam terbang itu.
Pencarian akan dilanjutkan pagi ini. Basarnas akan memperluas lagi area pencarian untuk mencari tahu kemungkinan pesawat berada di luar area yang telah disisir sebelumnya.
Berikut data kru dalam pesawat Aviastar menurut data Kapolres Luwu Utara AKBP Muh Endro:
1. Pilot Captain Iri Afriadi
2. Kopilot Yudhistira
3. Teknisi Sukris
Daftar penumpang:
1. Nurul Fatin
2. Lisa Falentin
3. Riza Arman
4. Sakhi Arqam
5. M Natsir
6. Bayi Afif
7. Bayi Raya
(bal/imk/detik)
Jumat, 2 Oktober 2015
Pesawat jenis perintis itu dilaporkan hilang kontak pada pukul 13.29 WIB, atau 11 menit (berjarak 37 Km) setelah take off dari Bandara A Jemma, Masamba, Luwu Utara.
Beberapa jam setelah hilang kontak, satu tim SAR Makassar berjumlah 100 personel bergerak melalui jalur darat menuju lokasi pencarian di koordinat diduga pesawat hilang kontak.
Kepolisian di 9 Polsek dan anggota TNI dari Kodim juga diterjunkan mencari pesawat yang hilang di ketinggian 8 ribu kaki itu. Namun hari pertama pencarian belum membuahkan hasil.
Sabtu, 3 Oktober 2015
Pencarian melalui jalur udara dimulai dengan mengerahkan 4 helikopter sejak pukul 06.00 WIB. Tim SAR menyisir wilayah laut sekitar Teluk Bone yang menjadi rute penerbangan normal Masamba-Makassar, juga menyusuri pegunungan untuk mengkonfirmasi adanya penguat sinyal HP yang terdeteksi.
Dalam pencarian ini, Basarnas membuat 4 area pencarian yang secara grafis digambarkan dengan 4 kotak. Yaitu mencakup daerah Luwu, Luwu Utara, Palopo, Enrekang dan daerah laut di area III. Namun setelah beberapa jam mengudara hingga sore hari, hasilnya nihil.
Kendala pencarian karena 80 persen area adalah pegunungan, termasuk tebing terjal. Tim juga terkendala cuaca di 3 sektor yang tidak bisa dilanjutkan karena kondisi membahayakan.
Minggu, 4 Oktober 2015
Basarnas memperluas area pencarian menjadi 6 sektor dan menambah personel dari 125 orang menjadi 299 orang. Polisi, TNI, warga termasuk mahasiswa ikut mencari keberadaan pesawat yang mengangkut 7 penumpang termasuk dua balita itu.
Berbagai informasi yang masuk ke posko pencarian, baik dari warga yang disebut melihat pesawat terbang rendah atau info soal pepohonan yang tertimpa benda diduga pesawat ditindaklanjuti oleh tim SAR.
Namun setelah beberapa jam pencarian, termasuk oleh tim darat yang menyusuri pegunungan dan perkampungan terpencil, dan laut oleh Polair hasilnya masih nihil. Tim belum menemukan lokasi crash pesawat Aviastar yang dipiloti Kaptel Pilot Ira Priadi yang mengantongi 2.900 jam terbang itu.
Pencarian akan dilanjutkan pagi ini. Basarnas akan memperluas lagi area pencarian untuk mencari tahu kemungkinan pesawat berada di luar area yang telah disisir sebelumnya.
Berikut data kru dalam pesawat Aviastar menurut data Kapolres Luwu Utara AKBP Muh Endro:
1. Pilot Captain Iri Afriadi
2. Kopilot Yudhistira
3. Teknisi Sukris
Daftar penumpang:
1. Nurul Fatin
2. Lisa Falentin
3. Riza Arman
4. Sakhi Arqam
5. M Natsir
6. Bayi Afif
7. Bayi Raya
(bal/imk/detik)
0 comments:
Post a Comment