Presiden Joko Widodo (Jokowi) mericuhi Menteri Perdagangan dengan mengundang para pedagang ke Istana.
“Kalau mengundang pedagang itu pekerjaan Menteri Perdagangan. Cara yang dilakukan Jokowi itu bagian pencitraan agar dianggap pro rakyat, padahal sejatinya kebijakan Jokowi mencekik para pedagang,” ungkap aktivis politik Ahmad Lubis kepada intelijen, Kamis (3/9).
Kata Lubis, Jokowi tidak bisa menempatkan dirinya sebagai Presiden. “Jokowi itu pinginnya selalu mendapat sorotan media bahwa telah bekerja, tetapi hasilnya nol besar. Apakah dengan mengundang makan siang pedagang sudah bisa menyelesaikan kebijakan yang membebani pedagang,” tanya Lubis.
Lubis melilhat sikap yang ditujukan Jokowi itu hanya kamulfase untuk menutupi ketidakmampuan dalam mengatasi masalah ekonomi di Indonesia. “Itu hanya kamulfase saja,” papar Lubis.
Lubis mencurigai para pedagang termasuk PKL di Jakarta yang diundang Jokowi di Istana hanya untuk kampanye saja. “Itu hanya model kampanye memanfaatkan PKL, pedagang untuk popularitas Jokowi,” papar Lubis.
Kata Lubis, masalah PKL dan pedagang di Jakarta itu urusan Gubernur Ahok tetapi masih diurusi Jokowi. “Atau jangan-jangan Jokowi itu ingin kembali lagi jadi Gubernur DKI tetapi masih malu-malu,” sindir Lubis.
Presiden Joko Widodo mengundang perwakilan pedagang-pedagang dari sejumlah pasar di Jakarta. Di antaranya pedagang dari Pasar Gembrong, Pasar Jatinegara, Pasar Pramuka, PKL Sunda Kelapa, PKL Proklamasi, PKL Pluit dan lain sebagainya.
“Saya ingin siang hari ini mendapatkan masukan, mendapatkan masalah-masalah yang ada di pasar baik masalah penataannya, baik berkaitan harga ada, baik harapan kebijakan ke depan seperti apa,” kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (3/9). (intelijen)
“Kalau mengundang pedagang itu pekerjaan Menteri Perdagangan. Cara yang dilakukan Jokowi itu bagian pencitraan agar dianggap pro rakyat, padahal sejatinya kebijakan Jokowi mencekik para pedagang,” ungkap aktivis politik Ahmad Lubis kepada intelijen, Kamis (3/9).
Kata Lubis, Jokowi tidak bisa menempatkan dirinya sebagai Presiden. “Jokowi itu pinginnya selalu mendapat sorotan media bahwa telah bekerja, tetapi hasilnya nol besar. Apakah dengan mengundang makan siang pedagang sudah bisa menyelesaikan kebijakan yang membebani pedagang,” tanya Lubis.
Lubis melilhat sikap yang ditujukan Jokowi itu hanya kamulfase untuk menutupi ketidakmampuan dalam mengatasi masalah ekonomi di Indonesia. “Itu hanya kamulfase saja,” papar Lubis.
Lubis mencurigai para pedagang termasuk PKL di Jakarta yang diundang Jokowi di Istana hanya untuk kampanye saja. “Itu hanya model kampanye memanfaatkan PKL, pedagang untuk popularitas Jokowi,” papar Lubis.
Kata Lubis, masalah PKL dan pedagang di Jakarta itu urusan Gubernur Ahok tetapi masih diurusi Jokowi. “Atau jangan-jangan Jokowi itu ingin kembali lagi jadi Gubernur DKI tetapi masih malu-malu,” sindir Lubis.
Presiden Joko Widodo mengundang perwakilan pedagang-pedagang dari sejumlah pasar di Jakarta. Di antaranya pedagang dari Pasar Gembrong, Pasar Jatinegara, Pasar Pramuka, PKL Sunda Kelapa, PKL Proklamasi, PKL Pluit dan lain sebagainya.
“Saya ingin siang hari ini mendapatkan masukan, mendapatkan masalah-masalah yang ada di pasar baik masalah penataannya, baik berkaitan harga ada, baik harapan kebijakan ke depan seperti apa,” kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (3/9). (intelijen)
0 comments:
Post a Comment