Dalam aksinya, mereka yang datang dari berbagai daerah seperti Surabaya, Gresik, Sidoarjo, menuntut kesejahteraan dan menolak intimidasi buruh. Serta kecewa dengan upah buruh yang tidak layak.
"Kami menuntut upah layak bagi pekerja. Selama ini hanya nama besar Maspion, tapi tidak diimbangi kesejahteraan yang diperoleh pekerja," kata salah satu orator di sela-sela aksinya di depan rumah bos Maspion Group Alim Markus, Jalan Embong Tanjung, Surabaya, Selasa (1/9/015).
Buruh juga mendesak pembubaran PHI. serta mendesak revisi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 004. Selain itu, massa juga menuntut agar kenaikan upah Tahun 01 mencapai 25 persen. Serta merevisi PP No 45 Tahun 2015 tentang Jaminan pensiun.
"Hapus tenaga kerja outsourching," jelasnya.
Aksi ratusan buruh ini mendapatkan pengawalan ketat dari kepolisian. Dalam aksinya, massa juga membentangkan dan menempelkan berbagai poster di pagar rumah bos maspion. Diantaranya bertuliskan 'Tolak Upah Murah', 'Jalankan BPJS Kesehatan'.
Setelah aksi dan menggelar orasi di depan rumah bos Maspion Group di Jalan Embong Tanjung, massa kembali bergerak menuju ke Gedung Negara Grahadi Surabaya. Massa buruh juga sempat menutup Jalan Gubernur Suryo. (bdh/bdh/detik)
0 comments:
Post a Comment