Apa arti keyakinan dan prinsip buat anda?
Bagi Charee Stanley, dua hal itu adalah segala-galanya, bahkan bila ia harus terancam kehilangan pekerjaannya.
Charee, baru saja diskors dari pekerjaannya sebagai pramugari maskapai ExpressJet karena menolak melayani penumpang yang meminta minuman keras.
Charee menolak menyuguhkan minuman keras, karena ia adalah seorang wanita muslimah. Ia baru saja memeluk Islam dua tahun lalu.
Sebagaimana dilaporkan CBS News dan CNN, setelah mempelajari Islam, ia menolak untuk menyuguhkan minuman keras kepada penumpang ketika bekerja sebagai pramugari.
Charee kemudian melapor ke tempat perusahaannya bekerja. Pihak ExpressJet tak mempermasalahkan.
Mereka meminta Charee untuk berkoordinasi dengan pramugari lain.
Mulai saat itu juga, setiap ada penumpang yang minta dibawakan minuman keras, Charee meminta tolong ke pramugari lain.
Hal itu kemudian menjadi masalah. Ada pramugari yang tak suka bila Charee menolak melakukan tugasnya, apalagi melemparkan tugas ke pramugari lain.
Pramugari lain juga melapor ke perusahaan, bila mereka risih melihat Charee berjilbab, dan membaca buku berbahasa Arab.
Dari aduan ini, perusahaan ExpressJet akhirnya memberhentikan Charee sementara, dan mengizinkan Charee kembali bertugas bila ia tak
lagi menolak untuk menyuguhkan minuman beralkohol.
Charee pun menggugat. Lewat pengacaranya, ia merasa menjadi korban diskrimiasi rasial dan agama.
"Semua perusahaan harus mengakomodasi pekerja, apapun agama dan keyakinan mereka," kata kata Lena Masri, pengacara dari Charee.
Masalah Charee ini menjadi ramai di media sosial. Sebagian netizen, membela Charee, tapi ada juga yang merasa langkah perusahaan ExpressJet sudah benar.
"Kalau Charee merasa lebih berat dengan agamanya, seharusnya dia tidak usah saja jadi pramugari. Menyuguhkan minuman kepada penumpang itu adalah konsekuensi dan kewajiban dari pramugari," kata seorang netizen. (*)
Bagi Charee Stanley, dua hal itu adalah segala-galanya, bahkan bila ia harus terancam kehilangan pekerjaannya.
Charee, baru saja diskors dari pekerjaannya sebagai pramugari maskapai ExpressJet karena menolak melayani penumpang yang meminta minuman keras.
Charee menolak menyuguhkan minuman keras, karena ia adalah seorang wanita muslimah. Ia baru saja memeluk Islam dua tahun lalu.
Sebagaimana dilaporkan CBS News dan CNN, setelah mempelajari Islam, ia menolak untuk menyuguhkan minuman keras kepada penumpang ketika bekerja sebagai pramugari.
Charee kemudian melapor ke tempat perusahaannya bekerja. Pihak ExpressJet tak mempermasalahkan.
Mereka meminta Charee untuk berkoordinasi dengan pramugari lain.
Mulai saat itu juga, setiap ada penumpang yang minta dibawakan minuman keras, Charee meminta tolong ke pramugari lain.
Hal itu kemudian menjadi masalah. Ada pramugari yang tak suka bila Charee menolak melakukan tugasnya, apalagi melemparkan tugas ke pramugari lain.
Pramugari lain juga melapor ke perusahaan, bila mereka risih melihat Charee berjilbab, dan membaca buku berbahasa Arab.
Dari aduan ini, perusahaan ExpressJet akhirnya memberhentikan Charee sementara, dan mengizinkan Charee kembali bertugas bila ia tak
lagi menolak untuk menyuguhkan minuman beralkohol.
Charee pun menggugat. Lewat pengacaranya, ia merasa menjadi korban diskrimiasi rasial dan agama.
"Semua perusahaan harus mengakomodasi pekerja, apapun agama dan keyakinan mereka," kata kata Lena Masri, pengacara dari Charee.
Masalah Charee ini menjadi ramai di media sosial. Sebagian netizen, membela Charee, tapi ada juga yang merasa langkah perusahaan ExpressJet sudah benar.
"Kalau Charee merasa lebih berat dengan agamanya, seharusnya dia tidak usah saja jadi pramugari. Menyuguhkan minuman kepada penumpang itu adalah konsekuensi dan kewajiban dari pramugari," kata seorang netizen. (*)
0 comments:
Post a Comment