Ekonom senior, Kwik Kian Gie, menilai kabinet pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla sesungguhnya tidak layak disebut Kabinet Kerja. Namun, lebih tepat disebut Kabinet Saudagar.
Karena faktanya, menurut Kwik, dalam mengelola kebutuhan hajat hidup orang banyak, pemerintah selalu saja mencari untung.
Terjebaknya pemerintahan Jokowi jadi Kabinet saudagar menurut mantan Kepala Litbang DPP PDIP ini, disebabkan karena di belakang Jokowi-Jusuf Kalla ada sekelompok pengusaha yang dari awal memback-up Jokowi-JK saat kampanye pilpres 2014 lalu.
“Jauh sebelum Jokowi-JK jadi presiden dan wapres, masa-masa kampanye pasangan ini jelas-jelas didukung oleh sembilan Taipan. Informasi tersebut tersebar demikian luasnya,” ungkap Kwik.
Targetnya lanjut Kwik, jika Jokowi-JK menang, maka presiden bisa didikte oleh sembilan Taipan tadi.
“Karena itu, saya menantang PDIP agar membantah informasi sembilan Taipan yang memback-up Jokowi-JK itu dengan sekuat-kuatnya,” saran Kwik.
Kalau tudingan tersebut tidak dibantah, lanjutnya, berarti PDIP membiarkan Jokowi melanggar konstitusi. (fas/jpnn)
Karena faktanya, menurut Kwik, dalam mengelola kebutuhan hajat hidup orang banyak, pemerintah selalu saja mencari untung.
Terjebaknya pemerintahan Jokowi jadi Kabinet saudagar menurut mantan Kepala Litbang DPP PDIP ini, disebabkan karena di belakang Jokowi-Jusuf Kalla ada sekelompok pengusaha yang dari awal memback-up Jokowi-JK saat kampanye pilpres 2014 lalu.
“Jauh sebelum Jokowi-JK jadi presiden dan wapres, masa-masa kampanye pasangan ini jelas-jelas didukung oleh sembilan Taipan. Informasi tersebut tersebar demikian luasnya,” ungkap Kwik.
Targetnya lanjut Kwik, jika Jokowi-JK menang, maka presiden bisa didikte oleh sembilan Taipan tadi.
“Karena itu, saya menantang PDIP agar membantah informasi sembilan Taipan yang memback-up Jokowi-JK itu dengan sekuat-kuatnya,” saran Kwik.
Kalau tudingan tersebut tidak dibantah, lanjutnya, berarti PDIP membiarkan Jokowi melanggar konstitusi. (fas/jpnn)
0 comments:
Post a Comment