Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menghadiri peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II yang diselenggarakan di Beijing, China. Tampak anak dari Presiden ke-5 Megawati Soekarno Putri berfoto dengan Presiden China Xi Jinping beserta istrinya.
Berdasarkan siaran pers dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Minggu (6/9/2015), peringatan besar-besaran ini dihadiri pula oleh Sekjen PBB dan 33 Kepala Negara/Kepala Pemerintah. Sedangkan peserta upacara diikuti oleh 17 negara antara lain, Afganistan, Belarus, Kamboja, Kuba, dan Rusia.
"Hal ini menunjukkan bahwa perdamaian dan antinperang mendapat perhatian dan dukungan banyak negara," demikan ujar Puan dalam siaran pers tersebut.
Usai menghadiri peringatan tersebut, Puan memberi pesan bahwa perang sudah tidak relevan lagi dan bukan cara yang tepat dan manusiawi untuk memyelesaikan pertikaian antar negara karena perang pasti menimbulkan korban jiwa yang begitu besar, harta benda, serta berdampak pada kerusakan lingkungan.
“Biaya perang yang sangat mahal bisa digunakan untuk membangun kesejahteraan umat manusia dan bukan untuk menghancur kesejahteraan umat manusia yang sudah dibangun dengan susah payah. Perdamaian dan pembangunan menjadi kepentingan bersama secara global,” kata Puan Maharani.
Menurutnya, banyak pelajaran yang didapat dari peringatan ini, salah satunya adalah dari upacara peringatan ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat Tiongkok dalam melakukan pekerjaan, mereka selalu bersungguh-sungguh, penuh disiplin dan berkomitmen dalam melakukan hal-hal yang kecil, apalagi untuk hal yang besar.
"Dalam penyelenggaraan kegiatan besar ini menunjukkan adanya koordinasi kesatuan komando serta gotong royong masyarakat," katanya.
Dari upacara peringatan ini, tambahnya, juga dapat diambil nilai pembangunan karakter bangsa yang dapat dicontoh oleh bangsa Indonesia
“Berbudaya disiplin, menghormati orang tua, rajin dan bekerja keras, tidak suka mengeluh dengan keadaan dan orang lain, pantang menyerah dan gotong royong ditanamkan sejak dini di rumah, sekolah dan di lingkungannya. Setiap anak sejak dini ditanamkan jiwa dan semangat nasionalisme, cinta dan bela negara” tutup Puan Maharani. (kabar24)
Berdasarkan siaran pers dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Minggu (6/9/2015), peringatan besar-besaran ini dihadiri pula oleh Sekjen PBB dan 33 Kepala Negara/Kepala Pemerintah. Sedangkan peserta upacara diikuti oleh 17 negara antara lain, Afganistan, Belarus, Kamboja, Kuba, dan Rusia.
"Hal ini menunjukkan bahwa perdamaian dan antinperang mendapat perhatian dan dukungan banyak negara," demikan ujar Puan dalam siaran pers tersebut.
Usai menghadiri peringatan tersebut, Puan memberi pesan bahwa perang sudah tidak relevan lagi dan bukan cara yang tepat dan manusiawi untuk memyelesaikan pertikaian antar negara karena perang pasti menimbulkan korban jiwa yang begitu besar, harta benda, serta berdampak pada kerusakan lingkungan.
“Biaya perang yang sangat mahal bisa digunakan untuk membangun kesejahteraan umat manusia dan bukan untuk menghancur kesejahteraan umat manusia yang sudah dibangun dengan susah payah. Perdamaian dan pembangunan menjadi kepentingan bersama secara global,” kata Puan Maharani.
Menurutnya, banyak pelajaran yang didapat dari peringatan ini, salah satunya adalah dari upacara peringatan ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat Tiongkok dalam melakukan pekerjaan, mereka selalu bersungguh-sungguh, penuh disiplin dan berkomitmen dalam melakukan hal-hal yang kecil, apalagi untuk hal yang besar.
"Dalam penyelenggaraan kegiatan besar ini menunjukkan adanya koordinasi kesatuan komando serta gotong royong masyarakat," katanya.
Dari upacara peringatan ini, tambahnya, juga dapat diambil nilai pembangunan karakter bangsa yang dapat dicontoh oleh bangsa Indonesia
“Berbudaya disiplin, menghormati orang tua, rajin dan bekerja keras, tidak suka mengeluh dengan keadaan dan orang lain, pantang menyerah dan gotong royong ditanamkan sejak dini di rumah, sekolah dan di lingkungannya. Setiap anak sejak dini ditanamkan jiwa dan semangat nasionalisme, cinta dan bela negara” tutup Puan Maharani. (kabar24)
0 comments:
Post a Comment