Analis: Rupiah Diprediksi Masih Akan Tetap Loyo

Meski laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin mampu mengalami kenaikan, namun tidak berimbas pada laju rupiah yang masih tetap nyaman berada di zona merah.
Analis PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, pelaku pasar masih belum melihat adanya sentimen positif yang hinggap pada rupiah. Apalagi laju mata uang Asia masih mengalami pelemahan sehingga tidak memberikan imbas yang baik pada laju rupiah.

"Penurunan sejumlah mata uang Asia dipicu respons negatif pada data-data ekonomi Asia dari Jepang dan Tiongkok yang dirilis turun. Rilis kenaikan neraca perdagangan Jerman justru ditanggapi negatif pada laju Euro sehingga memberikan imbas negatif pada rupiah," ujar Reza, Jakarta, Rabu (9/9/2015).

Dengan melihat kondisi tersebut, Reza mengimbau agar tetap cermati sentimen yang akan dirilis dimana dapat berimbas negatif pada laju rupiah. Target support pada perdagangan kemarin berhasil ditembus dan memicu menuju level batas bawah berikutnya.

"Jika tidak adanya perlawanan dari sentimen yang dapat membuat kondisi pasar membaik maka kami melihat masih adanya potensi pelemahan. Dengan demikian, terpaksa kami harus kembali menentukan kembali target support. Laju rupiah di bawah target support 14.237. Rp 14.305-14.272 (kurs tengah BI)," tutur Reza.

Tercatat kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa (8/9/2015), rupiah melemah 51 poin menjadi Rp 14.285 dari posisi hari sebelumnya Rp 14.234 per dolar AS.