Polda Metro Jaya (PMJ) masih bingung apakah kasus kematian Akseyna Ahad Dori (18), mahasiswa Progdi Biologi Fakultas MIPA Univesitas Indonesia (UI), akibat bunuh diri atau dibunuh.
Hampir lima bulan sejak mayatnya ditemukan di dasar Danau Kenanga UI, Kamis (26/3/2015). Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian membantah jika anggotanya lambat dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan untuk menentukan kasus bunuh diri atau pembunuhan.
"Direskrimum baru (Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Krishna Murti) melakukan penyelidikan ulang yang perlu ditindaklanjuti," kata Tito, kepada Rimanews di PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (12/8/2015).
Dari pemaparan Krishna, lanjut Tito, ditemukan beberapa kejanggalan di antaranya, batu yang berada di tas tersebut tidak terlalu berat dan danau relatif dangkal. Tetapi, lanjut dia, kalau korban mau bunuh diri juga bisa dilakukan di bak mandi.
"Luka di kepala bisa akibat dipukul atau bisa saja akibat jatuh tapi yang jelas janggal. Beberapa tulisan terakhir bukan tulisan yang bersangkutan. Bisa saja tulisan palsu atau ada pelaku yang berusaha mengaburkan. Bisa juga pemeriksaan tulisan tangan ini tidak akurat. Nah kesimpulan beberapa kejanggalan ini perlu diselidiki," ujarnya.
Ketika ditanya mengenai target untuk Direskrimum untuk menyelesaikan kasus kematian Akseyan, Tito tidak berani menargetkan. "Target apaan. Yang jelas ada beberapa kejanggalan," ujarnya. (rima)
Hampir lima bulan sejak mayatnya ditemukan di dasar Danau Kenanga UI, Kamis (26/3/2015). Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian membantah jika anggotanya lambat dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan untuk menentukan kasus bunuh diri atau pembunuhan.
"Direskrimum baru (Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Krishna Murti) melakukan penyelidikan ulang yang perlu ditindaklanjuti," kata Tito, kepada Rimanews di PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (12/8/2015).
Dari pemaparan Krishna, lanjut Tito, ditemukan beberapa kejanggalan di antaranya, batu yang berada di tas tersebut tidak terlalu berat dan danau relatif dangkal. Tetapi, lanjut dia, kalau korban mau bunuh diri juga bisa dilakukan di bak mandi.
"Luka di kepala bisa akibat dipukul atau bisa saja akibat jatuh tapi yang jelas janggal. Beberapa tulisan terakhir bukan tulisan yang bersangkutan. Bisa saja tulisan palsu atau ada pelaku yang berusaha mengaburkan. Bisa juga pemeriksaan tulisan tangan ini tidak akurat. Nah kesimpulan beberapa kejanggalan ini perlu diselidiki," ujarnya.
Ketika ditanya mengenai target untuk Direskrimum untuk menyelesaikan kasus kematian Akseyan, Tito tidak berani menargetkan. "Target apaan. Yang jelas ada beberapa kejanggalan," ujarnya. (rima)
0 comments:
Post a Comment