Saiton ikut tertawa ketika tahu namanya marak di pemberitaan. Hal ini sebenarnya sudah diduganya ketika melihat hebohnya publikasi tentang Tuhan.
"Saya lihat di televisi ada nama Tuhan, saya khawatir juga, eh nama saya juga begini," ungkapnya sambil tergelak kepada Okezone, Rabu (26/8/2015) malam.
Saiton bercerita, alasan orangtuanya memberi nama seperti itu karena sedikit putus asa. Pasalnya, sepuluh orang anaknya sebelum Saiton tiba-tiba meninggal ketika berusia kanak-kanak. Dia sendiri adalah anak terakhir bersama dua saudara lainnya yang masih hidup.
Saking putus asanya, nama Saiton langsung diputuskan karena menganggap makhluk gaib tersebutlah sebagai penyebab kematian sepuluh saudaranya terdahulu.
"Jadi kata bapak dan ibu saya yang sudah almarhum, mungkin anaknya meninggal diganggu setan, sudahlah, Saiton saja (jadi nama)," bebernya.
Rasa tak enak mulai terasa ketika Saiton menginjak usia tiga tahun. Banyaknya komentar negatif membuat orangtuanya memutuskan untuk mengganti nama ke yang lebih baik.
Anehnya, Saiton malah jatuh sakit hingga tidak bisa berjalan, makan dan bicara. Kondisi itu membuat orangtuanya memutuskan untuk kembali mengembalikan nama aslinya.
"Ya, kita kan enggak tahu. Tuhan yang ngatur, alhamdulillah sehat," ungkap pria yang berprofesi sebagai guru Teknik Komputer di sebuah SMK di Palembang itu.
Saat berusia 19 tahun, Saiton kembali berniat mengubah namanya. Kali ini dia didesak oleh teman-temannya yang menganggap Saiton sebagai nama yang aneh dan punya arti buruk.
Kejadian rupanya berulang. Pria berusia 39 tahun itu kembali sakit parah dan akhirnya memutuskan untuk mengembalikan namanya.
"Jatuh sakit, panas keluar bintik merah, sempat khawatir juga. Sudahlah, jangan nanti kawan saya disalahkan karena minta ganti nama. Akhirnya dikembalikan ke nama awal, besok langsung sehat," tuturnya. (fid/okezone)
0 comments:
Post a Comment