KH Said Aqil Siradj kembali terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam Muktamar ke-33 yang digelar di Jombang, Jawa Timur. Said pun diminta tidak mengulangi kesalahannya dalam menyusun kepengurusanya memimpin NU.
"Pesan kami hanya satu, Kang Said (sapaan akrab Said Aqil) jangan mengulang kesalahan yang sama saat penyusunan kepengurusan masa khidmad yang lalu," kata Ketua Kaukus Pemuda Nahdlatul Ulama (KPNU) Agus Susanto dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (7/8/2015).
Menurut Agus, kepengurusan PBNU masa khidmat 2010-2015 bukanlah susunan yang memperkuat kinerja organisasi di bawah kepemimpinan Said. Agus menilai sususan kepengurusan lima tahun ke belakang itu justru melemahkan kinerja dan program yang disusun dan dijalankan. Namun Agus tidak menyebutkan secara langsung nama pengurus yang dinilai melemahkan tersebut.
"Bahkan ada yang sengaja mewacanakan perubahan poin-poin dalam AD/ART yang melemahkan posisi PBNU di mata PWNU, PCNU, dan PCINU. Saya yakin Kang Said sudah paham dengan nama-nama yang saya maksud, dan Kang Said harus tegas, mereka jangan sampai diakomodir lagi masuk dalam kepengurusan," ujar Agus.
Menurut Agus, ada beberapa kriteria yang dapat dijadikan sebagai pijakan dalam menyusun periode kedua kepemimpinan Said. Yang masuk dalam jajaran kepengurusan haruslah sosok pekerja keras, memiliki integritas dan loyalitas tinggi, kapabilitas di bidangnya, serta tentunya menjunjung tinggi paham Islam Ahlussunnah Wal Jamaah serta khidmat untuk NU dan Ummat.
Untuk memenuhi kriteria pekerja keras, KPNU meminta Said mengakamodir anak-anak muda NU yang produktif, dinamis, dan kreatif namun tetap memiliki integritas dan kredibilitas yang baik. Sedangkan poin loyalitas harus dinilai berdasarkan sosok yang mau mendukung penuh kebijakan Ketum PBNU.
"Kami prihatin ketika Kang Said dinilai gagal menjalankan roda organisasi, padahal yang sebenarnya itu karena ulah oknum-oknum dalam kepengurusan sendiri. Sekali lagi kami berpesan, Kang Said jangan mengulang kesalahan yang sama," tegas Agus.
Agus menambahkan, untuk kriteria khidmad kepada NU dan umat, maka kepengurusan PBNU mendatang penting diisi oleh sosok yang aktif dalam berorganisasi.
"Jangan sampai ada pengurus yang hanya numpang nama. Ada namanya tapi orangnya tidak pernah muncul dalam kegiatan-kegiatan organisasi," pungkasnya.
(idh/nwk/detik)
"Pesan kami hanya satu, Kang Said (sapaan akrab Said Aqil) jangan mengulang kesalahan yang sama saat penyusunan kepengurusan masa khidmad yang lalu," kata Ketua Kaukus Pemuda Nahdlatul Ulama (KPNU) Agus Susanto dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (7/8/2015).
Menurut Agus, kepengurusan PBNU masa khidmat 2010-2015 bukanlah susunan yang memperkuat kinerja organisasi di bawah kepemimpinan Said. Agus menilai sususan kepengurusan lima tahun ke belakang itu justru melemahkan kinerja dan program yang disusun dan dijalankan. Namun Agus tidak menyebutkan secara langsung nama pengurus yang dinilai melemahkan tersebut.
"Bahkan ada yang sengaja mewacanakan perubahan poin-poin dalam AD/ART yang melemahkan posisi PBNU di mata PWNU, PCNU, dan PCINU. Saya yakin Kang Said sudah paham dengan nama-nama yang saya maksud, dan Kang Said harus tegas, mereka jangan sampai diakomodir lagi masuk dalam kepengurusan," ujar Agus.
Menurut Agus, ada beberapa kriteria yang dapat dijadikan sebagai pijakan dalam menyusun periode kedua kepemimpinan Said. Yang masuk dalam jajaran kepengurusan haruslah sosok pekerja keras, memiliki integritas dan loyalitas tinggi, kapabilitas di bidangnya, serta tentunya menjunjung tinggi paham Islam Ahlussunnah Wal Jamaah serta khidmat untuk NU dan Ummat.
Untuk memenuhi kriteria pekerja keras, KPNU meminta Said mengakamodir anak-anak muda NU yang produktif, dinamis, dan kreatif namun tetap memiliki integritas dan kredibilitas yang baik. Sedangkan poin loyalitas harus dinilai berdasarkan sosok yang mau mendukung penuh kebijakan Ketum PBNU.
"Kami prihatin ketika Kang Said dinilai gagal menjalankan roda organisasi, padahal yang sebenarnya itu karena ulah oknum-oknum dalam kepengurusan sendiri. Sekali lagi kami berpesan, Kang Said jangan mengulang kesalahan yang sama," tegas Agus.
Agus menambahkan, untuk kriteria khidmad kepada NU dan umat, maka kepengurusan PBNU mendatang penting diisi oleh sosok yang aktif dalam berorganisasi.
"Jangan sampai ada pengurus yang hanya numpang nama. Ada namanya tapi orangnya tidak pernah muncul dalam kegiatan-kegiatan organisasi," pungkasnya.
(idh/nwk/detik)
0 comments:
Post a Comment