Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh menggelar rapat pleno internal istimewa bersama jajaran pimpinan DPP Nasdem, Senin (10/8/2015) di Gedung DPP Nasdem, Jakarta Pusat. Rapat itu akan membahas persiapan menjelang pilkada serentak pada Desember mendatang.
Dalam rapat tersebut, Paloh curhat mengenai anggaran pilkada yang harus diperoleh Nasdem untuk menghadapi pilkada serentak.
"Partai kita memerlukan dana yang besar untuk menghadapi pilkada gubernur, bupati, dan wali kota mendatang," kata Paloh.
Ia mengatakan, sejak awal terbentuk, Nasdem tidak pernah menarik iuran dari anggotanya untuk menghidupi partai tersebut. Sementara, menjalankan roda
organisasi partai membutuhkan anggaran yang besar untuk biaya operasional.
Demikian pula saat pilkada kali ini. Paloh menegaskan, Nasdem menolak bantuan dari pemerintah untuk kepentingan penyelenggaraan pilkada yang akan dilaksanakan serentak di 269 daerah.
"Kita menolak pemasukan uang yang paling tidak sedikitnya Rp 500 miliar saat pilkada, dan ini tidak mudah. Orang mengatakan kita munafik, tetapi jarang orang mengatakan kita baik atau konsisten. Pertanyaannya, dari mana kita mendapatkan anggaran ini?" kata dia.
Mendengar pertanyaan Paloh, salah seorang peserta rapat tiba-tiba menjawab, "Dari ketua umum-lah," celetuk peserta itu.
"Itu-lah yang harus kita pikirkan," kata Paloh.
Sumber: tribunnews
Dalam rapat tersebut, Paloh curhat mengenai anggaran pilkada yang harus diperoleh Nasdem untuk menghadapi pilkada serentak.
"Partai kita memerlukan dana yang besar untuk menghadapi pilkada gubernur, bupati, dan wali kota mendatang," kata Paloh.
Ia mengatakan, sejak awal terbentuk, Nasdem tidak pernah menarik iuran dari anggotanya untuk menghidupi partai tersebut. Sementara, menjalankan roda
organisasi partai membutuhkan anggaran yang besar untuk biaya operasional.
Demikian pula saat pilkada kali ini. Paloh menegaskan, Nasdem menolak bantuan dari pemerintah untuk kepentingan penyelenggaraan pilkada yang akan dilaksanakan serentak di 269 daerah.
"Kita menolak pemasukan uang yang paling tidak sedikitnya Rp 500 miliar saat pilkada, dan ini tidak mudah. Orang mengatakan kita munafik, tetapi jarang orang mengatakan kita baik atau konsisten. Pertanyaannya, dari mana kita mendapatkan anggaran ini?" kata dia.
Mendengar pertanyaan Paloh, salah seorang peserta rapat tiba-tiba menjawab, "Dari ketua umum-lah," celetuk peserta itu.
"Itu-lah yang harus kita pikirkan," kata Paloh.
Sumber: tribunnews
0 comments:
Post a Comment