728x90 AdSpace

  • Latest News

    Wednesday, August 5, 2015

    Prediksi Jokowi: Mulai September, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia akan Meroket

    Jokowi
    Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memprediksi pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2015 akan berada di level 4,67 persen. Dia yakin angka itu akan melambung jauh pada semester kedua mulai bulan September.

    "Mulai agak meroket September, Oktober. Nah pas November itu bisa begini (tangan menunjuk ke langit)," kata Jokowi di Istana Bogor, Rabu (5/8/2015).

    Dia menganggap hingga kuartal kedua ini, pertumbuhan ekonomi lambat karena serapan anggaran baik di tingkat pusat dan daerah yang belum tersalurkan. Selain itu, ada juga faktor eksternal yang membuat negara-negara lain termasuk Indonesia mengalami perlambatan.

    Namun, memasuki semester kedua, Jokowi yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia akan membaik. Saat ditanyakan apakah pemerintah optimis hingga akhir tahun ini pertumbuhan bisa mencapai lebih dari 5 persen, Jokowi belum bisa memastikan. Hal ini karena pertumbuhan ekonomi dipengaruhi banyak faktor.

    "Banyak hal yang pengaruhi. Bukan hanya masalah serapan anggaran saja, tapi juga spending dari BUMN, belanja dari swasta. Itu pengaruh sekali. Jadi kalau bertanya seperti itu jawabannya pada akhir Desember," kata Jokowi.

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi triwulan-II 2015 mencapai 4,67 persen secara tahunan. Angka itu lebih rendah jika dibandingkan ertumbuhan ekonomi triwulan-I 2015 yakni 4,72 persen dan triwulan II 2014 yakni 5,03 persen.
    BPS menyebutkan pertumbuhan di triwulan II melambat karena dipicu masih rendahnya harga berbagai komoditas, baik migas mau pun non-migas. Misalnya, harga gandum, harga beras, kedelai, kopi, ikan, dan gula cenderung menurun pada triwulan kedua. Harga batu bara, gas, biji besi, uranium, dan timah juga mengalami penurunan secara global.

    Pertumbuhan ekonomi negara mitra dagang Indonesia cenderung stagnan, bahkan melemah, seperti Amerika Serikat yang melemah dari 2,9 persen pada triwulan-I 2015 menjadi 2,3 persen pada triwulan-II 2015, serta Tiongkok yang stagnan pada posisi pertumbuhan 7 persen.

    Selain itu, ketidakpastian kondisi pasar keuangan terkait dengan ketidakpastian kenaikan Fed Fund Rate juga menjadi penyebab lemahnya ekonomi. (kompas)

    • Visitor Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Prediksi Jokowi: Mulai September, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia akan Meroket Rating: 5 Reviewed By: Apri
    Scroll to Top