Gagah dan berwibawa, sekilas sosok Nathalia MBa (61) warga Jalan Teluk Buyung Nomor 10 RT 04/05 Arjuna, Cicendo, Bandung, Jawa Barat, terlihat sangat meyakinkan saat mengenakan seragam Kepolisian lengkap dengan atribut Komisaris Polisi (Kompol) di kedua bahunya.
Karena alasan tersebut, pensiunan Pegawai Negeri Sipil itu pun kembali melakukan aksi kejahatan, walau telah berulang kali tertangkap pihak Kepolisian.
Telah berulang kali beraksi, rupanya sepak terjang Nathalia yang berperan sebagai Polwan gadungan harus berakhir saat ini.
Perempuan kelahiran Bandung, 25 Desember 1954 itu pun akhirnya berhasil ditangkap pihak Polsek Senen sesaat masuk jebakan korban yang telah ditipunya.
Kronologis penangkapan Polwan gadungan tersebut, diungkapkan Kapolsek Senen, Kompol Kasmono berawal dari pertemuan antara korban, Marihot Sitompul (45).
Korban tinggal di Jalan Pramuka Sari I Nomor 5 RT 11/08 Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Dia bertemu dengan pelaku di restoran Happy Day Jakarta Pusat di Blok I Proyek Senen, Senen, Jakarta Pusat pada Jumat (14/8) sekitar pukul 14.00 WIB.
Dalam pertemuan tersebut, pelaku dikatakannya, memperkenalkan diri sebagai seorang pejabat Kepolisian yang ditugaskan di Kementerian Sekretariat Negara RI.
Guna meyakinkan korban, pelaku pun menunjukan kartu tanda pengenal bertuliskan Kementerian Sekretariat Negara RI Sekretariat Kepresidenan, satu buah Kartu Pengenal Mahasiswa dengan foto seragam Polri berpangkat Kompol.
Selanjutnya, setelah korban merasa yakin, pelaku pun menawarkan jasa pengurusan Surat Ijin Impor Pakaian Bekas dari Departemen Perdagangan.
Terkait jasa tersebut, pelaku pun mematok tarif sebesar Rp 10 juta per ijinnya.
"Korban percaya dan memenuhi permintaan dengan mengirim uang melalui rekening Bank BCA milik tersangka pada Sabtu (15/8), tetapi setelah yang terkirim, pelaku diketahui menghilang," jelasnya.
Merasa telah menjadi korban penipuan, korban dikatakannya, segera membuat laporan ke Mapolsek Senen pada hari yang sama.
Pihaknya pun menyarankan korban untuk kembali menghubungi pelaku dan menjanjikan pertemuan di restoran tempat keduanya bertemu pada Senin (24/8) sekira pukul 18.00 WIB.
"Sebelumnya pelaku sulit dihubungi, tetapi setelah di-SMS dan ditelepon kembali, tersangka berhasil dibujuk dan bersedia untuk bertemu di Restoran Happy Day. Pada saat itu lah tersangka berhasil kami amankan dan bawa ke Mapolsek Senen," jelasnya.
Berdasarkan pemeriksaan, lanjutnya, diketahui pelaku telah melakukan kejahatan dengan modus serupa di wilayah Jakarta Selatan dan Tangerang pada tahun 2013.
Pelaku pun diketahui telah tertangkap dan telah menjalani hukuman pada masing-masing wilayah hukum tersebut.
Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku kini telah diamankan pihaknya berikut barang bukti.
Diantaranya, selembar kertas bukti transfer BCA, satu buah kartu tanda pengenal bertuliskan Kementerian Sekretariat Negara RI Sekretariat Kepresidenan, satu buah Kartu Pengenal Mahasiswa dengan foto seragam Polri berpangkat Kompol, satu buah jam tangan dan tiga buah cincin emas.
"Tersangka dijerat Pasal 372 KUHP dan 378 KUHP tentang Penipuan dan Penggelapan serta Pasal 218 KUHP karena menggunakan atribut yang tidak sesuai."
"Diimbau kepada masyarakat agar jangan mudah percaya dengan orang yang mengaku sebagai pejabat dan pastikan identitas dari orang yang berhubungan dengan saudara," tuturnya. (kriminal/tribun)
0 comments:
Post a Comment