Pemkot Depok akan memperbaiki 992 rumah tidak layak huni (RTLH) tahun ini. Perbaikan RTLH ini sebagai tindak lanjut dari pengentasan kawasan kumuh di Depok yang masih tersisa 147,3 hektare dari 564,41 hektare.
Tiap rumah yang direnovasi akan mendapatkan bantuan RP18 juta yang diambil dari APBD. Kepala Seksi Perumahan dan Pemukiman Bidang Pemukiman dan Tata Bagunan Distarkim Kota Depok Suwandi mengatakan, kriteria penerima bantuan RTLH di antaranya lantai berupa tanah atau kayu kelas IV, bahan dinding berupa bilik bambu, atau kayu, dan luas lantai bangunan yang tidak mencukupi standar minimal luas per anggota keluarga yaitu 9 m2.
"Rumah yang akan direovasi itu tersebar di 11 kecamatan," kata Suwandi, Minggu 23 Agustus 2015 kemarin. Suwandi menyebutkan, di Kecamatan Bojongsari 71 unit, Sawangan 149 unit, Cimangggis 22 unit, Sukmajaya 121 unit, Pancoran Mas 115 unit, Cilodong 82 unit.
Selanjutnya, Kecamatan Beji 96 unit, Tapos 124 unit, Cipayung 119 unit, Limo 48 unit dan Cinere 45 unit. Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Kota Depok Mazhaf HM mengatakan, untuk mengentaskan kawasan kumuh bukan hanya dilakukan dengan RTLH saja.
Tetapi juga dilakukan dengan membangun rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Sehingga warga yang tinggal di RTLH bisa memanfaatkan fasilitas tersebut. Sebagai langkah serius, pihaknya telah menganggarkan sebesar Rp300 juta untuk pengkajian perumahan dan permukiman kumuh di Depok.
"Tahun depan Pemkot akan dibangunkan Rusunawa, untuk mengurangi kawasan kumuh di Depok," katanya. Dengan adanya pembangunan ini, dia berharap perlahan kawasan kumuh di Depok bisa berkurang dengan baik. (whb/sindo)
0 comments:
Post a Comment