Klaim tapal batas tidak hanya terjadi di perbatasan antara Indonesia-Malaysia. Di kawasan timur Indonesia, tepatnya di Rawa Biru Distrik Sota, Merauke, insiden soal garis batas negara sempat mencuat. Bahkan diwarnai penurunan bendera Merah-Putih oleh militer Papua New Guinea (PNG).
"Saat ini di sana sudah ditempati pos dan bendera Merah-Putih sudah berkibar kembali," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigadir Jenderal Wuryanto, saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (15/8/2015).
Peristiwa penurunan bendera tersebut pertama kali diketahui setelah pihak TNI mendapatkan laporan dari Ketua RT 3 Kampung Yakyu, Rayli Maywa, ke Pos Rawa Biru. Pos tersebut berada di Kecamatan Sota, berjarak beberapa kilometer dari perbatasan yang ada di Kampung Yakyu. "Tidak sampai puluhan kilometer, masih terjangkau," kata Wury.
Ketua RT setempat menyampaikan bahwa telah terjadi penurunan bendera Merah-Putih Jumat (8/8/2015) sekitar pukul 15.00 WIT, oleh 14 orang tentara PNG.
"Menurut tentara PNG Kampung Yakyu adalah kawasan netral, sehingga harus dua bendera yang berkibar, bukan hanya satu, seharusnya bendera RI dan PNG," beber jenderal bintang satu ini.
Kampung Yakyu sendiri, menurut Wury, adalah sepenuhnya wilayah Indonesia. "Jadi bukan kawasan status quo, itu sepenuhnya wilayah Indonesia," ujarnya.
Guna mengantisipasi kejadian serupa terulang, Kodam Cendrawasih menempatkan pos jaga di wilayah tersebut.
"Sekarang Kodam XVII sudah membuat pos di sana," kata Wury.
(ahy/rna/detik)
"Saat ini di sana sudah ditempati pos dan bendera Merah-Putih sudah berkibar kembali," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigadir Jenderal Wuryanto, saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (15/8/2015).
Peristiwa penurunan bendera tersebut pertama kali diketahui setelah pihak TNI mendapatkan laporan dari Ketua RT 3 Kampung Yakyu, Rayli Maywa, ke Pos Rawa Biru. Pos tersebut berada di Kecamatan Sota, berjarak beberapa kilometer dari perbatasan yang ada di Kampung Yakyu. "Tidak sampai puluhan kilometer, masih terjangkau," kata Wury.
Ketua RT setempat menyampaikan bahwa telah terjadi penurunan bendera Merah-Putih Jumat (8/8/2015) sekitar pukul 15.00 WIT, oleh 14 orang tentara PNG.
"Menurut tentara PNG Kampung Yakyu adalah kawasan netral, sehingga harus dua bendera yang berkibar, bukan hanya satu, seharusnya bendera RI dan PNG," beber jenderal bintang satu ini.
Kampung Yakyu sendiri, menurut Wury, adalah sepenuhnya wilayah Indonesia. "Jadi bukan kawasan status quo, itu sepenuhnya wilayah Indonesia," ujarnya.
Guna mengantisipasi kejadian serupa terulang, Kodam Cendrawasih menempatkan pos jaga di wilayah tersebut.
"Sekarang Kodam XVII sudah membuat pos di sana," kata Wury.
(ahy/rna/detik)
0 comments:
Post a Comment