Linda Wenifanetri gagal melanjutkan langkah ke partai puncak Kejuaraan Dunia. Indonesia pun harus menunggu lebih lama lagi untuk mempunyai juara tunggal putri.
Langkah Linda Weni terhenti di tangan pemain India, Saina Nehwal. Bermain di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (15/8/2015), Linda Weni tunduk 17-21, 17-21.
Wakil Indonesia di tunggal putri pun habis. Tapi, Linda setidaknya sudah mampu mengulang perolehan Susi Susanti 20 tahun silam: mewakilkan tunggal putri ke semifinal Kejuaraan Dunia.
"Ini penampilan terbaik Linda Weni. Ini berkat kerja keras dan latihan berat yang dijalani Linda Weni dan para pemain tunggal putri sejak sebelum Indonesia Open. Tambahannya pada durasi latihan, menyangkut fisik dan teknik," kata Bambang Supriyanto, pelatih tunggal putri pelatnas PBSI.
"Pencapaian dia sudah menunjukkan peningkatan ketimbang sebelumnya. Tapi pekerjaan belum selesai, dia belum juara dan kami harus bersiap menghadapi turnamen-turnamen untuk lolos ke Olimpiade. Akhir tahun ini, Linda Weni harus masuk top 20," jelas Bambang.
Tapi, raihan Linda Weni itu belum juga menghentikan paceklik gelar tunggal putri yang sudah berusia 22 tahun. Bambang pun tertantang untuk mengantarkan salah satu anaknya, bisa Linda Weni atau siapapun untuk mengulang sukses Susi di tahun 1993, sebagai juara dunia.
"Bukan pekerjaan mudah untuk membangun tunggal putri yang oke. Saya butuh waktu tapi saya yakin itu akan kami dapatkan," ucap Bambang.
(fem/raw/detik)
Langkah Linda Weni terhenti di tangan pemain India, Saina Nehwal. Bermain di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (15/8/2015), Linda Weni tunduk 17-21, 17-21.
Wakil Indonesia di tunggal putri pun habis. Tapi, Linda setidaknya sudah mampu mengulang perolehan Susi Susanti 20 tahun silam: mewakilkan tunggal putri ke semifinal Kejuaraan Dunia.
"Ini penampilan terbaik Linda Weni. Ini berkat kerja keras dan latihan berat yang dijalani Linda Weni dan para pemain tunggal putri sejak sebelum Indonesia Open. Tambahannya pada durasi latihan, menyangkut fisik dan teknik," kata Bambang Supriyanto, pelatih tunggal putri pelatnas PBSI.
"Pencapaian dia sudah menunjukkan peningkatan ketimbang sebelumnya. Tapi pekerjaan belum selesai, dia belum juara dan kami harus bersiap menghadapi turnamen-turnamen untuk lolos ke Olimpiade. Akhir tahun ini, Linda Weni harus masuk top 20," jelas Bambang.
Tapi, raihan Linda Weni itu belum juga menghentikan paceklik gelar tunggal putri yang sudah berusia 22 tahun. Bambang pun tertantang untuk mengantarkan salah satu anaknya, bisa Linda Weni atau siapapun untuk mengulang sukses Susi di tahun 1993, sebagai juara dunia.
"Bukan pekerjaan mudah untuk membangun tunggal putri yang oke. Saya butuh waktu tapi saya yakin itu akan kami dapatkan," ucap Bambang.
(fem/raw/detik)
0 comments:
Post a Comment