728x90 AdSpace

  • Latest News

    Monday, August 17, 2015

    Inspirasi: Ketika Kita Melupakan Jasa Para Pejuang

    Veteran


    Oleh: Yoedi Karyono

    Foto ini diambil dari suasana di Jalan Raya Thamrin Jakarta Pusat menuju Jalan Merdeka Utara Jakarta Pusat 15 tahun yang lalu. 

    Mobil mewah dengan bendera Jepang itu membawa Duta Besar Jepang untuk Indonesia, sedangkan di sebelahnya seorang pengayuh sepeda dengan merah putih di dada kiri, lambang Garuda Pancasila dipajang di bagian depan sepedanya. Karena jalanan macet, maka pengemudi sepeda itu menuntun sepedanya. Tujuan mereka sama, menuju halaman Istana Merdeka Jakarta untuk menghadiri acara detik-detik proklamasi. 

    Duta besar tentu saja membawa undangan dan memang diundang untuk menghadiri acara itu disambut dan duduk bersama para pejabat lainnya, dan di sana ada juga antara lain Duta Besar Kerajaan Belanda dan juga Duta Besar Kerajaan Inggris. Sedangkan orang di sebelahnya yang juga pejuang tidak membawa undangan, dia berdiri di luar pagar menyaksikan acara detik-detik proklamasi bersama rakyat yang lain. 

    Sudah empat tahun ini saya tidak melihat lagi pejuang ini hadir di acara detik-detik proklamasi dan dia ada di luar pagar. Bapak pejuang ini meninggal dunia tiga tahun lalu. Pangkat terakhir sersan mayor angkatan darat, tinggal di Bekasi Jawa Barat. Rumah type 36 sederhana dan memiliki bintang tanda jasa, Bintang Gerilya, hingga akhir hayatnya di salah seorang pengurus Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI). 

    Meskipun dia memiliki Bintang Gerilya dan berhak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, menjelang kematiannya dia berpesan agar dimakamkan di pemakaman umum Muslim dengan alasan tetap bersama saudara-saudaranya. Pensiun tahun 1974 menjadi pejuang sejak tahun 45, medan perjuangannya di Malang Jawa Timur, Pertempuran Surabaya, Penumpasan Pemberontakan PKI Madiun 1948 dan Pemberontakan PKI Tahun 1965. Hidup sederhana menjadi imam sholat di mushola sebelah rumahnya, berdagang sembako dan hidup dengan uang pensiun. Dua anaknya sudah sarjana dan bekerja wiraswasta. Resep hidupnya selalu bersabar dan bersyukur. Dan bapak pejuang ini tetap dalam kondisi sehat, tidak ada cacad di badan akibat pertempuran yang dilakukan, spesialisasinya adalah bahan peledak. Orang sederhana yang sungguh luar biasa.

    • Visitor Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Inspirasi: Ketika Kita Melupakan Jasa Para Pejuang Rating: 5 Reviewed By: Apri
    Scroll to Top