Kabar penyerangan ribuan napi kriminal terhadap para mujahidin asiir diungkapkan oleh salah seorang pembesuk.
Peristiwa penyerangan tersebut berawal dari perlakuan sipir Lapas Lowokwaru yang tak beradab kepada seorang muslimah yang sedang membesuk suaminya pada hari Sabtu (8/8/2015).
“Ceritanya tadi itu kita antar rombongan ikhwah yang besuk dari Pekalongan dan Pati, awalnya tidak ada masalah, kita diberikan tempat sendiri di atas.
Pas kita mau pulang, istrinya William Maksum itu ke kamar mandi kunjungan terus digedor-gedor sama sipir, padahal dia baru masuk sebentar,” ujar seorang sumber yang ikut membesuk dan tak mau disebutkan identitasnya kepada Panjimas.com, Sabtu (8/8/2015).
Saat itu sempat terjadi kericuhan, menyikapi perlakuan sipir tak beradab tersebut.
“Ikhwan-ikhwan yang besuk sudah keluar, tinggal kami berempat waktu itu. Pas mereka lagi teriak-teriak sama sipir yang gedor-gedor saya datang ke para ikhwan itu tapi saya dicegah sama sipir, akhirnya saya keluar,” tandasnya.
Hingga akhirnya, salah seorang sipir Kristen di Lapas tersebut melakukan provokasi kepada napi kriminal yang tak ada sangkut pautnya, sampai terjadilah penyerangan dengan menggunakan batu.
“Tidak lama, ikhwan di dalam meminta tolong sama kita, mereka dikumpulkan di satu kamar, lalu sekitar dua ribuan napi itu menyerang mereka karena diprovokasi sama sipir Kristen Batak namanya Wilmart. Para pemuka dan pelayan dari napi itu dikumpulkan di depan bloknya ikhwan, kalau para pemuka napi itu kan otomatis punya massa, akhirnya mereka dikeroyok dan dilempari batu,” jelasnya.
Upaya dialog kepada Kalapas Lowokwaru Malang sebenarnya telah dilakukan, namun situasi sepertinya tak juga mereda.
“Kita sebenarnya sudah ngomong sama Kalapasnya, katanya Kalapas sudah ditangani, jadi tidak usah merapat, tidak ada apa-apa, insya Allah aman. Tetapi tadi ikhwan-ikhwan tetap minta bantuan untuk merapat ke Lapas,” tuturnya.
Hingga malam hari, para mujahidin di Lapas Malang yang menjadi korban penyerangan dikabarkan akan dipindahkan ke beberapa Lapas di Jawa Timur. [panjimas]
Peristiwa penyerangan tersebut berawal dari perlakuan sipir Lapas Lowokwaru yang tak beradab kepada seorang muslimah yang sedang membesuk suaminya pada hari Sabtu (8/8/2015).
“Ceritanya tadi itu kita antar rombongan ikhwah yang besuk dari Pekalongan dan Pati, awalnya tidak ada masalah, kita diberikan tempat sendiri di atas.
Pas kita mau pulang, istrinya William Maksum itu ke kamar mandi kunjungan terus digedor-gedor sama sipir, padahal dia baru masuk sebentar,” ujar seorang sumber yang ikut membesuk dan tak mau disebutkan identitasnya kepada Panjimas.com, Sabtu (8/8/2015).
Saat itu sempat terjadi kericuhan, menyikapi perlakuan sipir tak beradab tersebut.
“Ikhwan-ikhwan yang besuk sudah keluar, tinggal kami berempat waktu itu. Pas mereka lagi teriak-teriak sama sipir yang gedor-gedor saya datang ke para ikhwan itu tapi saya dicegah sama sipir, akhirnya saya keluar,” tandasnya.
Hingga akhirnya, salah seorang sipir Kristen di Lapas tersebut melakukan provokasi kepada napi kriminal yang tak ada sangkut pautnya, sampai terjadilah penyerangan dengan menggunakan batu.
“Tidak lama, ikhwan di dalam meminta tolong sama kita, mereka dikumpulkan di satu kamar, lalu sekitar dua ribuan napi itu menyerang mereka karena diprovokasi sama sipir Kristen Batak namanya Wilmart. Para pemuka dan pelayan dari napi itu dikumpulkan di depan bloknya ikhwan, kalau para pemuka napi itu kan otomatis punya massa, akhirnya mereka dikeroyok dan dilempari batu,” jelasnya.
Upaya dialog kepada Kalapas Lowokwaru Malang sebenarnya telah dilakukan, namun situasi sepertinya tak juga mereda.
“Kita sebenarnya sudah ngomong sama Kalapasnya, katanya Kalapas sudah ditangani, jadi tidak usah merapat, tidak ada apa-apa, insya Allah aman. Tetapi tadi ikhwan-ikhwan tetap minta bantuan untuk merapat ke Lapas,” tuturnya.
Hingga malam hari, para mujahidin di Lapas Malang yang menjadi korban penyerangan dikabarkan akan dipindahkan ke beberapa Lapas di Jawa Timur. [panjimas]
0 comments:
Post a Comment