Temuan dua anak Fakultas Teknik tersebut kemudian diikutsertakan dalam ajang International Exhibition Young Inventors dan berhasil memukau juri.
Saat ini perkembangan alat komunikasi sudah semakin mutakhir, apalagi sejak smartphone mulai mendunia. Beragam aplikasi chatting mulai dari WhatsApp, BBM, Line dan lain sebagainya semakin memudahkan banyak orang untuk berkomunikasi. Sayangnya, segala teknologi canggih tersebut belum dapat dinikmati oleh penyandang tunanetra. Mereka hanya bisa menggunakan telepon hanya untuk komunikasi langsung.
Ide brilian Muhammad Hanif Sugiyanto (18) dan Swakresna Edityomurti (18) beerawal dari melihat tetangganya yang tunanetra sering minta dibacakan dan dibalaskan SMS. Sudah sejak SMA mereka mulai mengerjakan proyek ini, saat itu mereka yang sedang bersekolah di SMA Negeri 6 Yogyakarta didukung oleh guru pembimbing mereka untuk membuat prototipe tersebut sebagai bagian dari pelajaran mulok research.
"Kami prihatin melihat para tunanetra mengeluh karena nggak bisa pakai HP untuk SMS, nggak hanya itu aja, banyak tunanetra yang pendengarannya kurang sehingga mereka juga kesulitan menerima telepon," ujar Hanif kepada brilio.net, Selasa (14/4).
Penelitian pun berlanjut ketika mereka duduk di bangku perguruan tinggi. Keduanya yang memang anak-anak cerdas berhasil diterima di UGM pada tahun 2014. Hanif melanjutkan di Jurusan Teknologi Informasi sedangkan Kresna melanjutkan di Jurusan Teknilogi Jaringan Sekolah Vokasi.
Temuan hebat dua anak Fakultas Teknik tersebut kemudian diikutsertakan dalam ajang International Exhibition Young Inventors dan berhasil memukau semua juri. Karya mereka tersebut berhasil mengalahkan puluhan pesaing dari berbagai negara khususnya dalam kategori Special Needs atau penemuan bagi orang-orang difabel atau berkebutuhan khusus.
"Kami berharap nantinya temuan kami dapat diproduksi secara masal dan bisa berguna bagi kaum tunanetra." tutup Hanif.
(brl/gib)
Saat ini perkembangan alat komunikasi sudah semakin mutakhir, apalagi sejak smartphone mulai mendunia. Beragam aplikasi chatting mulai dari WhatsApp, BBM, Line dan lain sebagainya semakin memudahkan banyak orang untuk berkomunikasi. Sayangnya, segala teknologi canggih tersebut belum dapat dinikmati oleh penyandang tunanetra. Mereka hanya bisa menggunakan telepon hanya untuk komunikasi langsung.
Ide brilian Muhammad Hanif Sugiyanto (18) dan Swakresna Edityomurti (18) beerawal dari melihat tetangganya yang tunanetra sering minta dibacakan dan dibalaskan SMS. Sudah sejak SMA mereka mulai mengerjakan proyek ini, saat itu mereka yang sedang bersekolah di SMA Negeri 6 Yogyakarta didukung oleh guru pembimbing mereka untuk membuat prototipe tersebut sebagai bagian dari pelajaran mulok research.
"Kami prihatin melihat para tunanetra mengeluh karena nggak bisa pakai HP untuk SMS, nggak hanya itu aja, banyak tunanetra yang pendengarannya kurang sehingga mereka juga kesulitan menerima telepon," ujar Hanif kepada brilio.net, Selasa (14/4).
Penelitian pun berlanjut ketika mereka duduk di bangku perguruan tinggi. Keduanya yang memang anak-anak cerdas berhasil diterima di UGM pada tahun 2014. Hanif melanjutkan di Jurusan Teknologi Informasi sedangkan Kresna melanjutkan di Jurusan Teknilogi Jaringan Sekolah Vokasi.
Temuan hebat dua anak Fakultas Teknik tersebut kemudian diikutsertakan dalam ajang International Exhibition Young Inventors dan berhasil memukau semua juri. Karya mereka tersebut berhasil mengalahkan puluhan pesaing dari berbagai negara khususnya dalam kategori Special Needs atau penemuan bagi orang-orang difabel atau berkebutuhan khusus.
"Kami berharap nantinya temuan kami dapat diproduksi secara masal dan bisa berguna bagi kaum tunanetra." tutup Hanif.
(brl/gib)
0 comments:
Post a Comment