Mengenai pelaporannya tersebut, Fahri hanya berkomentar singkat.
"Sudahlah," ujar Fahri sambil tersenyum di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (27/8/2015).
Sebelumnya, Presiden PKS Sohibul Iman menyatakan pihaknya mengikuti proses yang berjalan di MKD.
"Biar saja itu proses. Kan ada kode etik dalam DPR. Itu wewenangnya MKD," kata Sohibul.
Sohibul mengatakan pihaknya akan menunggu keputusan MKD mengenai pernyataan Fahri Hamzah.
"Kan pembicaraan itu konteks ya, konteksnya apa. Mungkin maksudnya baik, atau becanda," ujarnya.
Mengenai pelanggaran aturan, Sohibul hanya mengingatkan tentang kepatutan publik dan kesantunan. Hal itu menjadi perhatian PKS.
"Tidak boleh semau kita dan kepatutan publik dinodai," katanya.
PKS, kata Wakil Ketua Komisi IX DPR itu, mengakui terdapat aturan di ruang publik.
"Tentu ketika kita bicara harus terukur. Itu prinsip dasar yang kita pegang," tuturnya.
Diketahui, Anggota Komisi VII DPR Inas Nasruloh Zubir akhirnya melaporkan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR. Hal itu terkait pernyataan Fahri mengenai sejumlah anggota DPR "rada-rada beloon".
"Sudah selesai. Tadi jam 11.00 WIB. Saya serahkan langsung ke sekretariat," kata Inas ketika dikonfirmasi, Senin (24/8/2015).
Ia berharap laporan tersebut diproses secepatnya agar marwah DPR terjaga dengan baik. Inas meminta Fahri Hamzah mengucapkan kata maaf karena pernyataannya tersebut.
"Selesaikan kasus ini dengan gentle. Kalo dia cuek aja, ngomong tidak relevan, tidak pada tempatnya, bukan seorang negarawan," ujarnya. (tribun)
0 comments:
Post a Comment