Hari-hari ini, petisi untuk memenjarakan Jonru mulai bertebaran. Saya fikir ini syah-syah saja. Jika Jonru dirasa melakukan tindakan melawan hukum, silahkan diusahakan untuk diproses. Diadili dan dibuktikan kesalahannya.
Sayangnya saya tak akan membahas Jonru lebih jauh. Maafkan, saya memang tak pernah tertarik dengan orang yang satu ini. Setau saya, beberapa postingannya memang kerap bermasalah, itu saja. Saya justru berminat menyorot satu hal lain. Perihal bagaimana PKS menjawab persoalan.
Pekan ini, tanpa suara yang bising, PKS melancarkan kampanye pembelian tomat. Saya sendiri tak paham sejak kapan tepatnya aksi ini diusahakan. Ditengah jatuhnya harga tomat hingga Rp.300/kg, PKS menawarkan dan sekaligus melaksanakan solusi praktis.
Mungkin kampanye ini bukan solusi jangka panjang, ada banyak perdebatan yang bisa dimajukan. Namun, sukar rasanya untuk tidak memuji, pembelian tomat petani adalah satu tindakan kongkrit demi mengatasi keadaan darurat. Dalam kasus ini, PKS tidak mengujar-ujarkan demagogi ideologis apapun, solusi praktikalnya sederhana saja. Cukup aplikatif: 1 orang, 1 Kg tomat, Rp.5000.
Berbekal basis dukungan suara 8 juta-an suara, jika aksi ini bisa dikomando dengan maksimal secara nasional, sekurang-kurang 8.000 ton tomat petani akan selamat! Di titik ini, sekalilagi, sulit untuk menyembunyikan kekaguman saya kepada langkah PKS. Solusi darurat dijalankan, bukan membesar-besarkan proposal strategis yang masih jauh panggang daripada api.
Orang-orang boleh membenci PKS hingga ubun-ubun, silahkan saja, itu urusan Anda. Akan tetapi rasanya agak sukar pula untuk tidak mengakui, PKS masih merepresentasikan klas menengah perkotaan terdidik yang paling terorganisir secara politik. Jika keberatan dengan istilah 'paling terorganisir', setidaknya salah satu yang terorganisir dengan baik.
Seperti tulisan saya sebelumnya, saya tegaskan saya bukan PKS, tak tertarik pula untuk bergabung. Tetapi saya fikir kita bisa belajar dari siapa saja untuk hal-hal baik tertentu. Dan buat barisan pembenci mati, bukankah intan yang keluar dari lumpur sekalipun, tetaplah intan?
Satu hal diakhir tulisan: saya nyatakan keberatan andai pkspiyungan.org mencomot tulisan ini tanpa konfirmasi apapun, seperti halnya yang pernah mereka lalukan kepada tulisan saya sebelumnya. Dan akhirnya, selamat buat PKS! Untuk satu point ini Anda memimpin!
0 comments:
Post a Comment