Berbicara mengenai makanan khas Lampung maka rata-rata lebih mengenal keripik pisang cokelat.
Ya, kelezatan keripik pisang lampung memang sudah termahsyur ke mana-mana. Namun, sudah pernahkah anda mendengar seruit?
Seruit adalah salah satu kuliner tradisional Lampung.
Saat ini, agak sulit bagi anda untuk dapat menikmati seruit di restoran atau rumah makan.
Sebab tidak banyak pelaku usaha kuliner yang mau menyajikan seruit, mengingat penganan ini merupakan kuliner fresh yang harus langsung habis saat itu.
Nah, kali ini Rinta Wulandari, seorang warga asli Lampung sedikit berbagi resep pembuatan seruit dan betapa nikmatnya menyantap seruit.
Ia yang memiliki kedua orangtua bersuku Lampung tepatnya Lampung Pesisir memang kerap menyantap seruit sebagai menu makan.
Cita rasa pedas yang dihasilkan seruit, menurutnya adalah rasa yang disukai oleh orang Lampung.
Rinta yang merupakan perawat pun mengatakan, bahwa ia pernah bertanya kepada ibunya mengapa seruit amat jarang ditemui di rumah makan.
seruit
"Sebab seruit ini makanan yang tidak awet, harus segera dihabiskan. Karena memang tanpa pengawet dan seruit kan di campur dengan makanan lain, seperti ikan, terong bakar, tahu, banyak deh..." jawab ibunya menjelaskan.
Ah ya, benar juga, kenapa di Lampung jarang sekali ada warung makan yang membuat menu utama seruit.
Padahal seruit adalah penganan khas provinsi Lampung.
Sedangkan kalau rendang. Siapa yang tak kenal rendang? Rumah makan Padang ada di mana-mana, di Jawa, di Lampung, dan provinsi lainnya.
Jadi tidak harus ke Padang kalau ingin makan rendang. Hm, mungkin karena rendang termasuk makanan yang awet, dengan santan yang dikeringkan, dan minyaknya.
Jadi kalau ingin makan seruit? Yuk ke provinsi Lampung saja.
Karena yang bisa membuat seruit dengan nikmat hanyalah orang Lampung, yang resepnya sudah turun-temurun.
Biasanya seruit dinikmati bersama, jadi beberapa orang, misalnya 3 orang atau lebih makan bersama di suatu wadah yang berisi nasi kemudian seruitnya tetap berada diatas batu gilingan.
Karena Seruit ini dimakan bersama, menjadi seru sambit mencuit(mencocol) lalapan lain dan menikmatinya dengan nasi putih panas.
Berikut resep lengkap seruit
Bahan pembuatan sambalnya
- 5 butir cabai merah
- 10 butir cabai rawit
- 6 buah rampai
- 1 siung bawang merah
- 1 potong terasi udang/terasi bangka
- 1 sdt gula pasir
- 1 sdt garam halus/kasar
Proses membuat:
- Terasi udang/terasi bangka di panggang sampai terlihat setengah hangus
- Kemudian letakkan semua bahan, kecuali rampai keatas batu gilingan, kemudian ulek bahan-bahan tersebut sampai setengah halus, kemudian masukkan rampai perlahan. Ulek lagi sebentar, jadilah sambal seruitnya.
Selanjutnya bahan campuran sambal seruit,
1 buah terung ungu
1 buah mentimun
Tempoyak yang sudah jadi (berupa isi durian yang sudah di fermentasi/didiamkan)
Tahu putih sesuai selera
Ikan gurame/ikan mas/ikan nila(ikan sungai)
Proses membuat:
- Terung ungu dibakar sampai lembut atau bisa juga digoreng sampai lembut, tahu putih digoreng sampai kekuningan. Mentimun diambil isinya, untuk memberikan efek air pada sambal.
- Ikan gurame diberi bumbu(kunyit, bawang, garam di haluskan) berikan secukupnya, dilumuri keseluruh bagian sesuai ukuran ikan).
Nah setelah sambal jadi, dan bahan yang akan dicampurkan sudah siap, kita bisa mencampurkan bahan-bahan diatas ke sambal seruitnya.
Bila tidak ingin menggunakan tangan, takut tangan menjadi panas, kita bisa menggunakan sendok.
Ikan yang dicampurkan, pisahkan bagiannya dengan tulang, dan campurkan daging ikan pada sambal seruit.
Campurkan secukupnya. Jika ingin lalapan, bisa ditemani oleh mentimun, kemangi, atau terung hijau yang muda. (tribunlampung)
0 comments:
Post a Comment