728x90 AdSpace

  • Latest News

    Saturday, August 1, 2015

    Bagaimana Pak Menteri? Evan Tewas Diduga Keletihan Usai Ikuti MOS

    Evan Tewas Diduga Keletihan Usai Ikuti MOS di Sekolah

    Seorang siswa SMP Flora yang terletak di Perumahan Pondok Ungu Permai (PUP), Kelurahan Kaliabang, Kecamatan Bekasi Utara, tewas diduga keletihan usai mengikuti Masa Orientasi Siswa (MOS) di sekolahnya.

    Evan Christoper Situmorang (12) tewas di perjalanan saat menuju Rumah Sakit Citra Harapan Indah pada Kamis (28/7) petang.

    Kini, jasad anak pertama dari dua bersaudara itu telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Perwira, Bekasi Utara pada Sabtu (1/8) petang.

    Ratna Gumaroah (43) ibu Evan mengaku, sebelum meninggal dunia, anak kesayangannya itu mengalami sakit di bagian kaki dan betisnya.

    Kedua bagian tubuhnya itu telah membiru dan sakit usai mengikuti kegiatan yang dirancang oleh pihak sekolah.

    Menurutnya, pada akhir kegiatan MOS di hari Kamis (9/7) pagi, seluruh siswa baru diwajibkan untuk berjalan kaki sejauh 4 km.

    Dengan dalih memperdalam ilmu cinta lingkungan, mereka diminta berjalan kaki dari sekolah ke Perumahan Puri PUP hingga SPBU Pondok Ungu Permai (PUP)

    Setibanya di pom bensin itu, mereka diwajibkan kembali lagi ke sekolah dengan berjalan kaki.

    "Apabila dihitung jaraknya, kurang lebih 4 km itu rutenya," ujar Ratna saat ditemui di rumahnya di Perumahan PUP Sektor V, Blok G 7 No. 12 B, RT 04/30, Desa Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi pada Sabtu (1/8) malam.

    Ratna melanjutkan, sepulangnya Evan dari sekolah ia mengeluhkan sakit di bagian betis dan kakinya.

    Ratna pun terkejut dengan kondisi anaknya itu, karena bagian kakinya telah membiru.

    Selain karena keletihan berjalan kaki, kata Ratna, Evan juga terjatuh ketika berada di sekolah.

    Oleh Ratna, lalu kaki dan betis Evan dipijat hingga kondisi Evan mulai membaik

    Meski demikian, Evan tetap memaksakan diri untuk berangkat ke sekolah keesokan harinya pada Jumat (10/7) pagi.
    Di sekolah, Evan malah memaksakan diri untuk bermain futsal dengan teman-temannya.

    "Saya sudah larang Evan, untuk tidak ikut futsal. Tapi dia tetap memaksa, karena futsal merupakan olahraga kegemarannya," kata Ratna.

    Khawatir dengan kondisi anaknya, lalu Ratna membawa Evan ke panti pijat refleksi.

    Bukannya membaik, kondisi Evan justru menurun hingga akhirnya Ratna memutuskan untuk membawa Evan ke Puskesmas Medansatria, Kota Bekasi.

    Dokter Puskesmas menyatakan, Evan mengalami dehidrasi dan keletihan, sehingga butuh banyak istirahat selama dua pekan.

    "Dokter juga memberi obat dan vitamin untuk Evan," jelasnya.

    Meski telah dibawa ke dokter, kondisi Evan terus menurun. Tapi Evan kembali memaksakan diri untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) pertama di sekolah pada Senin (27/7) pagi

    Hari kedua saat KBM di sekolah, tak disangka Evan kembali terjatuh di kelas.

    Pihak sekolah lalu memanggil ayah Evan, Jossey F. Situmorang (42) untuk menjemput anaknya ke sekolah.

    Jossey dan Ratna, lalu kembali membawa anaknya Puskesmas Medansatria. Dokter di sana menyatakan, Evan menderita penyakit asam urat.

    Walau telah diperiksa dokter, kondisi Evan terus menurun hingga Kamis (28/7) siang, tubuh Evan mendadak kejang.

    Panik dengan kesehatan anaknya, lalu Ratna membawa Evan ke RS Ibu dan Anak Sayang Bunda yang tak jauh dari rumah.

    Namun pihak rumah sakit menolak dengan alasan peralatan di sana kurang lengkap, sehingga Evan dirujuk ke RS Cipta Harapan Indah dengan menempuh waktu perjalanan selama 40 menit.

    Setibanya di rumah sakit tersebut, dokter menyatakan Evan telah meninggal dunia.

    "Dokter bilang anak saya meninggal di perjalanan. Evan meninggal dunia karena penanganan dokter telat, sebab saat di RS Ibu dan Anak Sayang Bunda ditolak," ucapnya.

    Mengetahui anaknya telah tiada, Ratna pun menangis histeris di ruang IGD rumah sakit tersebut.

    Dia tak menyangka, putra kesayangannya tewas usai mengikuti MOS di sekolah.

    "Saya nangis-nangis di rumah sakit, karena saya nggak terima anak saya meninggal," katanya.

    Ratna pun menyesalkan dengan adanya kejadian ini. Dia yang bekerja sebagai guru matematika di SD Kristen Penuai PUP ini menilai, seharusnya pihak sekolah tidak perlu menjadwalkan siswanya untuk berjalan kaki sejauh 4 km.

    Menurutnya, banyak cara yang bisa diambil pihak sekolah dalam memberi pengenalan kepada siswa barunya terkait sekolahnya tersebut.

    Tidak terima anaknya mengalami sakit usai mengikuti MOS, Ratna pun komplain dengan kegiatan yang diadakan sekolah.

    Namun pihak sekolah berdalih, kegiatan tersebut juga diikuti oleh para siswa lainnya.

    "Malah anak saya yang dibilang memiliki penyakit. Padahal dari lahir sampai sekarang, dia tidak memiliki riwayat sakit," kata Ratna.

    Bukan hanya latihan yang tidak wajar, kata Ratna, tapi dia sempat menyaksikan Evan mendapat tindak kekerasan dari seniornya.

    Ratna mengaku, dua hari saat masa MOS, dia melihat tubuh Evan didorong dan ditendang hingga hampir terjatuh.

    Namun Ratna tidak berani menegur siswa senior yang melakukan kekerasan terhadap anaknya itu, karena dia khawatir kekerasan yang diterima Evan nantinya akan lebih besar.


    Sumber: wartakota
    • Visitor Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Bagaimana Pak Menteri? Evan Tewas Diduga Keletihan Usai Ikuti MOS Rating: 5 Reviewed By: Apri
    Scroll to Top