Jika kabar yang diperoleh Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zien SIP, Msi benar, maka hampir dipastikan Partai komunis Indonesia bakal bangkit kembali terhitung sejak tanggal 15 Agustus tahun ini.
Menurut Kivlan di sebuah hotel Surabaya saat bertemu media ini mengatakan, dirinya mendapat kabar bahwa Presiden Jokowi akan meminta maaf secara resmi kepada korban dan keluarga G 30 S/PKI. Rencananya permintaan maaf tersebut akan disampaikan Presiden Jokowi pada tanggal 15- Agustus 2015 di gedung DPR RI. “Awalnya saya tidak percaya mendengar kabar itu,” cetus Kivlan (4/7/2015).
Untuk mencari kebenaran kabar tersebut, Kivlan mengaku menemui Jimly Asshiddiqie orang kepercayaan Presiden Jokowi. “Setelah saya tanya ke beliau (Jimly Asshiddiqie), beliau membenarkannya,” ujar Kivlan.
Berdasarkan data yang dikumpulkan Kivlan, untuk memuluskan langkah permintaan maaf tersebut, Pemerintah Jokowi telah membentuk Komisi Kebenaran Rekonsiliasi (KKR). KKR ini nantinya akan diisi oleh Jaksa Agung, TNI, Kepolisian, Menkopolkam dan Menkumham. “Salah tugas KKR adalah mengurusi pelanggaran HAM berat yang terjadi di masa lalu,” jelasnya.
Sasarannya ungkap Kivlan, pelanggaran HAM peritiwa Tri Sakti, Semanggi 1 dan 2, Petrus, Wasiong, dan pelanggaran HAM pada masa G 30 S/PKI. “Jika sampai Pemerintah meminta maaf kepada korban dan keluarga PKI, maka pemerintah sekarang membenarkan apa yang dilakukan PKI pada saat itu,” tukas Kivlan pria yang memasuki usia ke 70 tahun.
Lalu siapa yang besalah? Tanya Kivlan kepada media ini. Sebelum media ini menjawab, Kivlan menegaskan, yang bersalah adalah orang-orang yang dulunya ‘membasmi’ PKI di bumi tercinta ini. “Termasuk, TNI, Ormas Islam seperti NU dan Muhammadiyah,” urainya.
Jika rencana permintaan maaf Jokowi kepada kepada korban dan keluarga PKI maka, bisa dipastikan bahwa tanggal 15 Agustus 2015 adalah awal Kebangkitan PKI.
Kenapa? Karena menurut Kivlan, pasca pemerintah meminta maaf maka orang-orang atau keluarga PKI merasa tidak bersalah. “Saat itu, mereka (PKI) bakal berani kembali melanjutkan perjuangannya. Bahkan, mereka bakal berani mengibarkan bendera PKI di seluruh pelosok Nusantara,” kira-kira Kivlan.
Oleh karena itu, Kivlan meminta Presiden Jokowi membatalkan rencana permintaan maaf kepada korban dan keluarga PKI. “Tapi kami bersama yang lain siap menolak kembalinya PKI di tanah air ini. Dan, kami sudah melakukan antisipasinya,” pungkasnya. (sd)
Sumber : radjawarta
0 comments:
Post a Comment