Dua tersangka penipuan bermodus jual beli via online diungkap petugas reskrim Polsek Wonocolo, Surabaya.
Mereka adalah Eko Muchlis Agusnanto (29), dan Rusdiyanto (27), keduanya warga Jalan Bogangin Baru, Surabaya.
Kepada polisi, mereka mengaku sudah menjalankan bisnisnya sekitar satu tahun. Selama itu, mereka telah menipu lebih dari 10 pembeli.
“Modusnya, mereka menawarkan barang murah. Setelah korban menyerahkan uang, pelaku langsung kabur,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Wonocolo AKP Arief Suharto, Rabu (29/7/2015).
Modus penipuan ini tergolong baru karena mereka berani bertemu muka dengan calon korban. Jadi, transaksinya bukan hanya secara online.
Awalnya, tersangka menyebar PIN Blackberry (BB) dan menawarkan sejumlah barang elektronik murah melalui jejaring sosial Facebook.
Dari situ, mereka bisa menarik calon korban. Salah satunya, Atika Choirunisa (21), mahasiswi asal Manukan Sari Surabaya yang tertarik dengan penawaran smartphone Samsung yang harganya di bawah pasaran.
Korban menginvite Pin BB pelaku. Dari situ, mereka terus berkomunikasi dan pelaku menjanjikan barang akan segera dikirim setelah korban menyerahkan uang.
Mereka lalu janjian ketemu di Hartono Electronic di Maspion Squrae, Jalan Margorejo. Di situ, korban menyerahkan uang Rp 1,1 juta.
Pelaku lantas menyodorkan nota pembelian dengan kop surat PT Adi Perkasa Mandiri yang beralamat di Jl Margomulyo Indah JJ/21 Surabaya dengan nomor nota 00487.
Katanya, nota itu tinggal diserahkan ke kasir Hartono Electronic, untuk mengambil barang. Tapi saat korban ke Hartono, nota tersebut tidak berlaku. Korban pun melapor ke polisi.
Korban lain adalah Vendi Budhiarta (21), asal Jalan Durian G, Kepanjen, Jombang.
Karyawan swasta ini tertipu Rp 3,3 juta karena tergiur televisi dengan harga murah.
Kepada korban, pelaku mengaku minta uang terlebih dulu untuk mengeluarkan tiga tivi dari gudang, tapi setelah uang ditransfer lewat bank, para pelaku langsung menghilang.
Polisi berhasil mengungkap aksi komplotan ini setelah menyaru sebagai calon pembeli. Dengan menginvite PIN BB dan sebagainya, petugas berhasil memesan barang dan janjian ketemuan. Saat itulah, pelaku ditangkap petugas.
Dalam pemeriksaan, Eko mengaku menjalani bisnis ini agar dapat uang cepat. Dia berkolaborasi dengan Rusdiyanto untuk terus mencari mangsa.
"Teman saya yang menyebarkannya lewat Facebook. Saya yang bagian ketemuan dan meminta uang (ke korban),” dalihnya. (sby/tn)
0 comments:
Post a Comment